12.254 Paket Pengadaan Dirancang, Rp72,8 Miliar Telah Direalisasikan

Kabag Pengadaan Barang dan Jasa Setdakab Lampung Barat Hotmuda Simarmata--
BALIKBUKIT – Pemerintah Kabupaten Lampung Barat terus mendorong percepatan pelaksanaan pengadaan barang dan jasa untuk mendukung pembangunan dan pelayanan publik. Hingga 25 Juli 2025, sebanyak 12.254 paket pengadaan telah direncanakan dengan total nilai pagu mencapai Rp371,43 miliar.
Kepala Bagian Pengadaan Barang dan Jasa (PBJ) Setkab Lampung Barat, Ir. Hotmuda Simarmata, M.P., mengungkapkan bahwa hingga akhir Juli, 428 paket telah selesai dilaksanakan dengan nilai realisasi mencapai Rp72,80 miliar. Dari paket-paket yang telah tuntas, tercatat efisiensi anggaran sebesar Rp12,78 miliar, atau sekitar 85,1 persen realisasi dari pagu.
“Progres ini menunjukkan komitmen Pemkab dalam menjalankan tata kelola pengadaan yang efisien dan transparan,” ujar Hotmuda, Selasa (5/8/2025).
Dipaparkannya, untuk metode tender menunjukkan progres penyelesaian yang tinggi, dengan 24 dari 27 paket telah selesai dilaksanakan. Dari total pagu sebesar Rp33,87 miliar, nilai realisasi mencapai Rp32,27 miliar, atau sebesar 99,8 persen dari pagu. Efisiensi anggaran yang dicapai dari metode ini sebesar Rp793,33 juta.
Pada metode seleksi, lanjut Hotmuda, telah dilaksanakan 10 dari 20 paket yang direncanakan. Total pagu sebesar Rp3,91 miliar menghasilkan nilai realisasi sebesar Rp2,28 miliar, atau sekitar 98,8 persen dari pagu paket yang telah selesai. Efisiensi anggaran dari metode ini tercatat sebesar Rp285,59 juta.
Selanjutnya, Metode e-purchasing terdiri dari 1.313 paket dengan total pagu sebesar Rp47,11 miliar. Hingga saat ini, 139 paket telah selesai dengan nilai realisasi sebesar Rp35,84 miliar. Persentase realisasi dari nilai pagu paket yang selesai mencapai 91,7 persen, dengan efisiensi yang cukup besar yakni sebesar Rp3,23 miliar.
Pada metode pengadaan langsung, terdapat 8.133 paket yang direncanakan (7.431 oleh OPD dan 392 oleh PBJ), dengan total pagu mencapai Rp132,14 miliar. Hingga akhir Juli, sebanyak 201 paket telah selesai (110 dari OPD dan 91 dari PBJ) dengan nilai realisasi sebesar Rp2,10 triliun. Persentase nilai realisasi terhadap pagu tercatat sebesar 19,3 persen. Efisiensi dari metode ini tercatat sebesar Rp8,79 miliar.
“Untuk Metode pengecualian mencakup 1.060 paket dengan nilai pagu sebesar Rp66,23 miliar. Sampai dengan 25 Juli, dua paket telah selesai dilaksanakan dengan nilai realisasi sebesar Rp61,58 juta. Meskipun baru 0,19 persen dari total paket yang terealisasi, metode ini mencatat efisiensi sebesar Rp11,91 miliar, yang merupakan salah satu efisiensi terbesar secara nominal,” bebernya.
Terakhir, metode swakelola terdiri dari 2.011 paket dengan total pagu sebesar Rp132,17 miliar. Sebanyak 34 paket telah selesai, dengan nilai realisasi mencapai Rp250,11 juta. Tingkat efisiensi dari metode ini tercatat sebesar Rp523,63 juta, dan nilai realisasi terhadap pagu dari paket selesai adalah 32,3 persen
Hotmuda berharap seluruh perangkat daerah lebih aktif dalam mendorong percepatan pelaksanaan pengadaan barang dan jasa, terutama di semester kedua 2025. Pasalnya, efisiensi yang tercipta dari proses pengadaan akan memberikan ruang fiskal yang lebih luas untuk belanja pembangunan dan pelayanan publik.
“Kami terus melakukan pendampingan teknis dan monitoring agar proses pengadaan sesuai dengan prinsip efisiensi, efektivitas, transparansi, dan akuntabilitas,” tambahnya.
Dengan progres yang ada, Pemkab Lampung Barat optimistis sisa target pengadaan dapat direalisasikan secara optimal hingga akhir tahun. (lusiana)