Apple Suntik Rp1,6 Kuadriliun ke Proyek Manufaktur AS, Siap Geser Rantai Pasok dari Asia

Peluncuran iPhone, Apple Siapkan iPhone Lipat dan Model “Air” Mulai 2026. Foto/net--
RADARLAMBAR.BACAKORAN.CO – Apple akan menggelontorkan investasi jumbo senilai 100 miliar dolar AS atau sekitar Rp1,6 kuadriliun untuk proyek manufaktur dalam negeri Amerika Serikat. Langkah strategis ini akan diumumkan secara resmi dalam peluncuran American Manufacturing Program di Gedung Putih, Rabu (6/8/2025) waktu setempat, pukul 16.30 waktu Timur.
Investasi ini menjadi bagian dari rencana jangka panjang Apple untuk memindahkan sebagian besar rantai pasok produksinya dari Asia ke dalam negeri. Proyek baru tersebut disebut akan menambah ribuan lapangan kerja dan memperkuat basis industri dalam negeri AS. Total investasi Apple untuk empat tahun ke depan di AS diperkirakan mencapai 600 miliar dolar AS.
Sebelumnya, pada Februari lalu, Apple telah mengumumkan komitmen senilai 500 miliar dolar AS untuk membangun pabrik server kecerdasan buatan (AI) di Texas, disertai dengan penciptaan 20 ribu lapangan kerja di sektor riset dan pengembangan.
Sebagai bagian dari program manufaktur nasional ini, Apple juga berencana membuka akademi manufaktur di Detroit dan menggandeng MP Materials sebagai pemasok logam tanah jarang untuk kebutuhan teknologinya.
Di sisi lain, pengumuman ini muncul bersamaan dengan kebijakan baru Presiden Donald Trump yang menggandakan tarif barang dari India menjadi 50 persen, menyusul kebijakan India membeli minyak dari Rusia. Namun, ponsel pintar termasuk iPhone dikecualikan dari tarif tersebut. Trump diketahui telah menekan Apple agar memproduksi iPhone di AS dan mengurangi ketergantungan pada India, China, atau Vietnam.
Meski demikian, sejumlah tantangan menghadang, terutama keterbatasan tenaga kerja teknis, tingginya biaya produksi dalam negeri, serta lokasi pemasok utama Apple yang masih terpusat di Asia. Hal ini menjadikan relokasi rantai pasok ke AS sebagai proses bertahap yang membutuhkan investasi besar dan waktu panjang.
Selain menghadapi tekanan tarif, Apple juga tengah berlomba dalam persaingan kecerdasan buatan melawan OpenAI, Google, dan Nvidia. Penundaan pengembangan Siri serta proyek AI lainnya menambah beban strategis di tengah perubahan geopolitik dan ekonomi global.
Apple bukan satu-satunya pemain teknologi yang mengakselerasi manufaktur di AS. TSMC, Texas Instruments, dan Nvidia juga telah mengumumkan investasi masif dalam industri semikonduktor dan komputasi tingkat lanjut.
Langkah besar Apple ini tidak hanya menandai transformasi strategi perusahaan, tetapi juga mempertegas upaya AS untuk mengembalikan dominasi manufakturnya di tengah ketegangan global dan kebutuhan akan kemandirian teknologi nasional. (*)