Lima Negara Siap Akui Palestina di PBB, AS Masih Menolak

Aliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina berterima kasih pada Presiden Prabowo Subianto tapi memintanya melakukan hal yang lebih hebat lagi. Foto-Net--
RADARLAMBARBACAKORAN.CO – Dukungan internasional terhadap pengakuan kedaulatan Palestina semakin meningkat menjelang Sidang Umum PBB pada September 2025. Lima negara, yakni Prancis, Kanada, Jepang, Inggris, dan Australia, dikabarkan siap mengakui Palestina secara resmi, meski dengan sejumlah syarat tertentu.
Jika Inggris dan Prancis benar-benar menepati janji tersebut, Palestina akan mendapatkan dukungan dari empat dari lima anggota tetap Dewan Keamanan PBB. Dua anggota tetap lainnya, Rusia dan China, telah lebih dahulu memberikan pengakuan terhadap Palestina. Amerika Serikat menjadi satu-satunya negara yang tetap menolak pengakuan tersebut.
Hingga kini, Palestina telah diakui oleh 147 dari 193 negara anggota PBB, termasuk Indonesia. Sementara itu, Selandia Baru dikabarkan tengah mempertimbangkan langkah serupa sebelum Sidang Umum PBB digelar.
Menurut Perdana Menteri Inggris Keir Starmer, pengakuan ini akan menghidupkan kembali prospek solusi dua negara, di mana Palestina dan Israel hidup berdampingan secara damai. Namun, pengakuan resmi baru akan diberikan jika Israel menyetujui gencatan senjata, menghentikan aneksasi wilayah Tepi Barat, dan berkomitmen pada proses perdamaian.
Sejarah panjang hubungan Inggris dan Palestina tidak lepas dari Deklarasi Balfour 1917, yang menjadi dasar berdirinya negara Israel. Deklarasi ini juga menyimpan janji untuk melindungi hak-hak masyarakat non-Yahudi di Palestina, meski janji tersebut hingga kini belum sepenuhnya terealisasi.
Konflik berkepanjangan membuat Palestina kehilangan batas wilayah resmi, ibu kota yang diakui secara internasional, bahkan angkatan bersenjata. Meskipun pernah ada perjanjian damai pada era 1990-an, Israel tetap menduduki Tepi Barat dan menguasai wilayah Gaza.
Sementara itu, Amerika Serikat menegaskan tidak akan mengakui negara Palestina dengan alasan pemerintahan di wilayah tersebut belum berfungsi efektif. Presiden AS saat ini, Donald Trump, dikenal sebagai pendukung utama Israel, sehingga kebijakan Washington tetap menentang pengakuan Palestina.
Meski demikian, pengakuan dari Inggris, Prancis, dan negara-negara lain dapat memberikan tekanan moral-politik terhadap Israel dan Amerika Serikat. Hal ini berpotensi mengubah dinamika diplomasi di PBB dan memberi Palestina peluang lebih besar untuk diakui secara resmi. (*)