Alasan Bambang Pacul Dicopot dari Ketua PDIP Jateng Diganti FX Rudy

Ketua DPP PDIP Bidang Keanggotaan dan Organisasi, Andreas Hugo Pareira mengungkap alasan di balik pergantian Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul dari Ketua DPD PDIP Jawa Tengah. Foto CNN Indonesia --
Radarlambar.bacakoran.co.id – Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI Perjuangan melakukan rotasi kepengurusan daerah dengan mengganti Bambang Wuryanto atau Bambang Pacul dari posisi Ketua DPD PDIP Jawa Tengah. Sebagai pengganti, DPP menunjuk Ketua DPC PDIP Solo, FX Hadi Rudyatmo, sebagai pelaksana tugas (Plt) Ketua DPD Jawa Tengah.
Pergantian ini berlandaskan Surat DPP Nomor 16 Tahun 2025 tentang Instruksi Pelaksanaan Plt, yang mengacu pada AD/ART 2025 serta Peraturan Partai Nomor 1 Tahun 2025. Regulasi baru tersebut menegaskan bahwa kader yang telah masuk dalam struktur kepengurusan pusat tidak diperbolehkan merangkap jabatan di tingkat pengurus daerah maupun cabang.
Rotasi tidak hanya terjadi di Jawa Tengah. DPP juga mengganti MY Esty Wijayanti dari posisi Plt Ketua DPD PDIP Bengkulu serta Sadarestuwati dari jabatan Ketua DPC PDIP Jombang. Kedua kader tersebut kini menempati posisi penting di DPP, masing-masing sebagai Ketua Bidang Pemuda dan Olahraga serta Ketua Bidang Pertanian dan Pangan.
Meski sudah ada instruksi lisan dari DPP, FX Rudy menyebut dirinya belum menerima dokumen resmi terkait penunjukan tersebut. Ia menegaskan tidak keberatan merangkap jabatan sebagai Ketua DPC Solo sekaligus Plt Ketua DPD Jawa Tengah, setidaknya hingga keputusan tertulis diterima.
Sementara itu, belum ada pernyataan langsung dari Bambang Pacul terkait pergantian dirinya. Sebagai catatan, Bambang saat ini masuk dalam jajaran kepengurusan pusat PDIP hasil Kongres VI di Bali sehingga posisinya otomatis terikat aturan baru partai.
Jawa Tengah memiliki arti strategis bagi PDI Perjuangan. Provinsi ini sejak lama dikenal sebagai basis suara utama partai dan menjadi penyumbang signifikan dalam kemenangan PDIP pada pemilu 2014 serta 2019. Kendati pada Pemilu 2024 PDIP masih meraih suara terbanyak di provinsi ini, persentasenya tercatat lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya.
Rotasi kepengurusan di Jawa Tengah dinilai sebagai bagian dari konsolidasi struktural menjelang konferensi daerah dan cabang yang akan segera digelar. Selain itu, langkah ini juga menunjukkan penegasan aturan baru partai agar tidak ada tumpang tindih jabatan di berbagai level struktur organisasi.(*)