3 Hari Tiga Malam, Atraksi Pencak Silat Meriahkan Hari Kemerdekaan

tiga perguruan pencak silat yakni PSHT, Pagar Nusa, dan IKS-PI Kera Sakti mengisi kemeriahan HUT RI di Pekon Batukebayan.-Foto Dok---
BATUKETULIS – Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia di Pekon Batukebayan, Kecamatan Batuketulis, Kabupaten Lampung Barat, tahun ini sedikit berbeda namun berlangsung meriah. Selama tiga hari tiga malam, warga disuguhi atraksi pencak silat dari tiga perguruan besar, yakni Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT), Pagar Nusa, dan Ikatan Keluarga Silat Putra Indonesia (IKS-PI) Kera Sakti.
Ratusan warga memadati lapangan pekon setiap malam. Sorakan dan tepuk tangan penonton kerap pecah saat para pesilat memperagakan jurus dengan gerakan cepat, penuh tenaga, dan disiplin. Aksi para pendekar muda, mulai dari jurus tangan kosong hingga gerakan kombinasi dengan kecepatan tinggi, sukses menjadi hiburan utama dalam rangkaian perayaan kemerdekaan.
Peratin Batukebayan, Murtoyo, mengatakan pencak silat dipilih sebagai suguhan utama karena seni bela diri ini memiliki nilai budaya sekaligus dapat mempererat kebersamaan masyarakat.
“Atraksi pencak silat ini bukan hanya tontonan, tapi juga cara kami menjaga warisan budaya. Kami ingin anak-anak muda di Batukebayan semakin bangga dengan tradisinya,” ujar Murtoyo, Kamis (17/8/2025).
Murtoyo menambahkan, antusias masyarakat sangat tinggi. Bahkan setelah perayaan berakhir, warga masih ramai membicarakan aksi para pesilat yang tampil di panggung HUT RI.
“Semangat kemerdekaan masih terasa hangat. Harapan kami, semangat persatuan dan gotong royong yang muncul lewat acara ini bisa terbawa dalam kehidupan sehari-hari,” katanya.
Perayaan HUT RI ke-80 di Batukebayan tahun ini menjadi momentum kebersamaan warga. Selain sebagai hiburan, atraksi pencak silat juga menjadi pengingat bahwa kemerdekaan tidak hanya dirayakan dengan pesta, tetapi juga dengan melestarikan budaya yang diwariskan para leluhur.
Bagi warga, perayaan HUT RI tahun ini terasa lebih istimewa. Selain menjadi hiburan, atraksi silat juga menjadi pengingat bahwa kemerdekaan dirayakan tidak hanya dengan seremoni, tetapi juga dengan menjaga budaya.
Andi (14), salah satu penonton, mengaku terinspirasi. “Saya jadi ingin ikut latihan silat setelah lihat pertunjukan ini. Keren sekali,” ucapnya dengan semangat.
Kisah seperti Andi bukan satu-satunya. Banyak anak muda mengaku termotivasi untuk menekuni pencak silat setelah menyaksikan atraksi tiga perguruan besar tersebut. Dari panggung sederhana di Batukebayan, semangat kemerdekaan berpadu dengan kebanggaan pada budaya sendiri. (edi/lusiana)