Pedagang Harapkan Kebijakan Bijak dari SMPN 1 Waytenong

Pedagang makanan keliling berharap pihak SMPN 1 Waytenong beri ke tempat mereka menjajakan dagangan. Foto Rinto--

WAYTENONG – Di balik riuhnya suara sekolah dan geliat pendidikan, ada harapan yang tak kalah penting dari masyarakat kecil yang turut menggantungkan hidupnya di lingkungan pendidikan. Seperti yang dirasakan Regan dan Sana, dua pedagang jajanan keliling yang telah puluhan tahun berkeliling menjajakan makanan tradisional kepada siswa di sekolah.

Namun sejak dua tahun terakhir, roda kehidupan mereka seolah tersendat. Kebijakan larangan kepada siswa untuk membeli makanan dari luar sekolah di SMPN 1 Way Tenong, Kabupaten Lampung Barat, membuat mereka kehilangan mata pencaharian utama.

“Kami bukan hanya berdagang, tapi menggantungkan hidup dari usaha ini. Sudah sejak lama kami mencari nafkah dari keliling ke sekolah-sekolah,” ungkap Regan, diamini oleh Sana.

Mereka menyebut, meski jumlah siswa di sekolah tersebut mencapai sekitar 700 orang, hanya sebagian kecil—sekitar 50 siswa yang biasanya membeli dagangan mereka. Itu pun, menurut mereka, tidak sampai mengganggu keberadaan kantin sekolah atau pelaku usaha di dalam area sekolah.

Sebagai bentuk tanggung jawab, Regan dan Sana bahkan menyatakan siap untuk mengikuti aturan yang ditetapkan oleh pihak sekolah. Mulai dari menjaga kebersihan, berdagang di tempat yang ditentukan, hingga memberikan kontribusi berupa uang kebersihan.

“Kami siap mengikuti ketentuan sekolah. Asal kami bisa tetap berjualan. Ini bukan soal dagangan semata, ini soal dapur yang harus tetap mengepul,” ucap Sana.

Kini, harapan mereka tertuju pada kepala sekolah baru, Nazaruddin, S.Pd., M.M. Mereka berharap, ada ruang dialog dan kebijakan yang lebih berpihak kepada masyarakat kecil seperti mereka.

“Sekolah bukan hanya tempat mendidik anak-anak, tapi juga bisa menjadi bagian dari solusi pemerataan ekonomi di lingkungan sekitar. Kami hanya ingin diberi kesempatan untuk tetap berusaha,” harap mereka.

Kisah Regan dan Sana adalah cermin dari semangat juang masyarakat kecil yang tak pernah padam, bahkan di tengah keterbatasan. Semoga suara mereka dapat sampai ke pihak yang memiliki wewenang, dan menjadi pertimbangan dalam mengambil keputusan yang adil dan bijaksana. (rinto/lusiana)

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan