Warga Bumi Ratu Cor Jalan Rusak Secara Swadaya

SWADAYA COR JALAN : Masyarakat Pekon Bumi Ratu Kecamatan Ngambur secara swadaya gotong royong pengecoran jalan poros yang rusak. foto dok--
RADARLAMBAR.BACAKORAN.CO - Jalan poros di Pekon Bumi Ratu, Kecamatan Ngambur, Kabupaten Pesisir Barat (Pesbar), kembali menjadi perhatian masyarakat. Pasalnya, kondisi jalan utama yang menghubungkan wilayah tersebut masih sulit dilalui, baik oleh kendaraan roda dua maupun roda empat. Untuk mengatasi hal itu, warga setempat memilih bergerak sendiri dengan melaksanakan gotong royong pengecoran di sejumlah titik yang rusak parah, Kamis, 28 Agustus 2025.
Peratin Pekon Bumi Ratu, Zaini Firdaus, mengatakan kegiatan gotong royong itu berlangsung sejak pagi hingga siang, diikuti puluhan warga dari berbagai dusun. Mereka membawa peralatan sederhana, mulai dari cangkul, ember, dan sebagainya. Semen dan pasir yang dipakai juga dikumpulkan secara swadaya oleh warga. Tidak ada bantuan khusus dari pemerintah, semua murni hasil urunan masyarakat demi terciptanya akses jalan yang lebih baik. Kegiatan tersebut juga bukan kali pertama dilakukan. Menurutnya, warga sudah terbiasa melakukan perbaikan secara mandiri setiap kali jalan poros rusak semakin parah.
“Sehingga, secara swadaya masyarakat rutin melaksanakan gotong royong, seperti melakukan pengecoran terhadap sejumlah titik jalan yang memang sulit dilalui kendaraan, dengan tujuan agar mobilitas masyarakat tidak terkendala,” katanya.
Dijelaskannya, masalah jalan poros sebenarnya sudah lama menjadi keluhan utama masyarakat. Jalan itu bukan hanya akses bagi warga Bumi Ratu, tetapi juga digunakan masyarakat dari pekon sekitar yang hendak menuju pusat kecamatan maupun ke arah Krui. Namun hingga kini, pembangunan jalan tersebut belum tersentuh program pemerintah daerah. Kondisi jalan poros itu juga semakin menyulitkan ketika musim penghujan tiba.
“Permukaan jalan yang belum berlapis aspal maupun beton mudah berubah menjadi lumpur. Akibatnya, kendaraan kerap terjebak, bahkan pengendara sepeda motor sering tergelincir,” jelasnya.
Masih kata dia, hal itu membuat akses jalan poros di wilayah ini selain licin juga berlumpur. Tidak sedikit pengendara, baik masyarakat yang mengangkut hasil panen, anak-anak sekolah yang membawa kendaraan, maupun aktivitas lainnya, kerap jatuh saat melintas. Situasi ini membuat warga merasa tidak bisa terus-menerus bergantung pada bantuan pemerintah. Mereka menilai kebutuhan akses jalan layak sudah sangat mendesak. Karena itu, meski dengan biaya terbatas, masyarakat memilih menambal jalan dengan cara pengecoran di titik-titik yang paling rawan.
“Karena memang belum tersentuh pembangunannya, diharapkan ke depan jalan poros di pekon ini bisa segera mendapat perhatian dari pemkab setempat. Itu merupakan harapan besar bagi masyarakat di wilayah ini khususnya, dan umumnya masyarakat luar pekon setempat,” pungkasnya. (yayan/*)