GUR Temukan 260 Mesin Asing di Pabrik Tank Rusia

Ilustrasi. Komandan Korps Marinir (Dankormar) Mayor Jenderal Endi Supardi mengatakan mantan anggota Marinir Satria Arta Kumbara menjadi tentara bayaran Rusia karena terlilit utang di pinjol dan bank. Foto Dok--

RADARLAMBARBACAKORAN.CO – Intelijen militer Ukraina (GUR) mengungkap temuan mengejutkan terkait industri pertahanan Rusia. Dalam laporan terbaru, GUR menyebutkan ratusan unit peralatan buatan luar negeri masih digunakan untuk memproduksi tank dan kendaraan lapis baja di pabrik utama Rusia.

Menurut GUR, mereka memperbarui daftar peralatan asing yang ditemukan dalam fasilitas militer, terutama di Uralvagonzavod, satu-satunya produsen tank tempur utama Kremlin. Perusahaan milik negara ini memproduksi berbagai seri tank T, mulai dari T-72 era Soviet hingga T-14 Armata generasi terbaru.

Dalam investigasi ini, GUR mendokumentasikan lebih dari 260 peralatan berteknologi tinggi yang berperan penting dalam proses produksi. Sebagian besar di antaranya diklaim dibeli sebelum 2022, ketika Rusia tengah menjalankan program modernisasi militer besar-besaran. Artinya, sebagian besar peralatan tidak dikirim setelah sanksi internasional diberlakukan, namun masih digunakan di pabrik.

Pakar keamanan menilai ketergantungan Rusia terhadap mesin asing dapat menimbulkan risiko besar jika pasokan suku cadang dan pembaruan perangkat lunak terputus. Situasi ini berpotensi menghambat kapasitas produksi, kecuali Rusia mampu memproduksi komponen sendiri atau memperolehnya dari negara sekutu.

Daftar GUR mengungkap bahwa Uralvagonzavod menggunakan 148 jenis peralatan buatan produsen negara anggota NATO, termasuk Amerika Serikat, Jerman, dan Republik Ceko. Selain itu, ada 42 jenis peralatan lain yang berasal dari Austria, Tiongkok, Jepang, dan Korea Selatan. Secara keseluruhan, jumlahnya mencapai 260 unit, mencakup mesin bubut vertikal, pusat permesinan CNC, hingga rem tekan buatan Italia.

Meski pengiriman peralatan melalui negara ketiga masih terjadi, GUR menegaskan proses tersebut semakin rumit, mahal, dan memakan waktu karena sanksi internasional. Hingga kini, Ukraina telah mengumpulkan bukti keberadaan 1.396 mesin asing di 169 pabrik Rusia yang mendukung invasi ke Ukraina.

Sebagai langkah pencegahan, GUR meminta produsen internasional melakukan uji tuntas ketat, seperti memasang pelacak GPS dan memastikan inspeksi lapangan guna mencegah peralatan mereka digunakan dalam produksi militer Rusia. (*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan