Investor Asing Kuasai Investasi di Pesbar

Kepala DPMPTSP Kabupaten Pesisir Barat Herdi Wilismar. -Foto _ dok.-

PESISIR TENGAH - Kabupaten Pesisir Barat (Pesbar) kian menunjukkan geliat sebagai salah satu destinasi investasi paling menjanjikan di Provinsi Lampung. Berdasarkan Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) tahun 2025, realisasi investasi di kabupaten berjuluk Negeri Para Sai Batin dan Para Ulama tersebut telah mencapai Rp35,97 miliar.

Menariknya, porsi investasi terbesar datang dari Penanaman Modal Asing (PMA) yang nilainya menembus Rp15,36 miliar, menandakan dominasi investor luar negeri dalam membangun roda ekonomi setempat.

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Pesbar, Herdi Wilismar, S.H., M.M., mengatakan bahwa tren tersebut mencerminkan semakin kuatnya daya tarik Pesbar, khususnya di sektor properti, pariwisata, dan perhotelan. Menurutnya, minat investor asing yang semakin besar tidak lepas dari potensi wisata pantai dan gelombang laut Krui yang sudah mendunia di kalangan peselancar internasional.

”Investor asing banyak melirik kawasan Mandiri Sejati, Walur, hingga Tanjung Setia. Mayoritas mereka bergerak di bidang real estat, hotel dan restoran, yang memang sesuai dengan potensi unggulan daerah kita,” kata Herdi ketika ditemui di ruang kerjanya, Kamis, 4 September 2025.

Dijelaskannya, berdasarkan data LKPM, sederet nama perusahaan asing telah memperkuat geliat investasi di Pesbar. The Fields Wellness tercatat menanamkan modal hingga Rp4,82 miliar di sektor properti. Disusul Surf Travel Experience dengan investasi Rp2,57 miliar untuk pembangunan hotel berbintang di kawasan Walur. Kemudian, New Port Developments menggelontorkan dana sebesar Rp2,13 miliar, diikuti Secret Sumatra Austindo Rp1,68 miliar, serta Enam Puluh Real Estate Investments Rp1,31 miliar.

”Semua perusahaan tersebut bergerak di sektor real estat yang memang sedang naik daun di sepanjang Pesbar,” jelasnya.

Selain properti, kata dia, sektor pariwisata juga tak kalah ramai. Creative Native Studio menanamkan modal Rp1,09 miliar di kawasan Mandiri Sejati. Kemudian UBB Surf Resort di Tanjung Setia menyuntikkan Rp598 juta untuk pembangunan restoran. Vila Pantai Krui pun ikut meramaikan dengan investasi Rp367 juta di bidang layanan akomodasi.

”Kecenderungan ini menunjukkan pariwisata kita bukan lagi sekadar tujuan rekreasi, tetapi sudah dipandang sebagai kawasan yang layak menjadi destinasi investasi global,” ujarnya.

Meski PMA mendominasi, masih kata Herdi, kontribusi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) tetap menjadi motor penting pembangunan di Pesbar. Dari total realisasi investasi, PMDN tercatat mencapai Rp20,61 miliar. Angka itu bahkan lebih besar dibanding PMA dalam beberapa proyek strategis.

Salah satunya adalah investasi Graha Hidro Nusantara yang mengucurkan dana Rp12,1 miliar di sektor pembangkitan tenaga listrik di Pekon Bambang, Kecamatan Lemong. Disusul Berkat Karunia Saudara yang menanam Rp3,66 miliar di industri veneer, serta Andi Riza yang berinvestasi Rp1,2 miliar di sektor wisata agro.

”Kehadiran investor asing memang meningkatkan pundi-pundi daerah dan memperluas lapangan kerja, tapi kita juga harus menjaga keseimbangan. PMDN tetap harus tumbuh kuat agar ekonomi lokal tidak sepenuhnya bergantung pada modal asing,” jelasnya.

Menurut Herdi, tren masuknya investor asing tidak lepas dari reputasi Pesbar yang kian melambung di mata dunia. Kawasan seperti Mandiri Sejati, Tanjung Setia, dan Biha telah menjadi magnet bagi investor global. Ombak Krui yang terkenal di kalangan peselancar internasional menjadi pintu masuk utama bagi tumbuhnya resort, vila, hingga restoran berkelas internasional.

”Ini momentum yang harus kita kelola dengan baik. Pemerintah berkomitmen memberi kemudahan perizinan, kepastian hukum, dan pendampingan agar investasi berjalan sehat serta memberi manfaat bagi masyarakat lokal,” pungkasnya.(yayan/*) 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan