Uya Kuya Trauma, Tonton Rekaman Penjarahan Rumah Setelah Tiga Hari

Uya Kuya Baru Berani Lihat Video Penjarahan Rumahnya 3 Hari setelah Kejadian. - -Foto Instagram King-uyakuya-
RADARLAMBAR.BACAKORAN.CO - Peristiwa penjarahan di rumah artis sekaligus presenter Uya Kuya yang terjadi pada 30 Agustus 2025 meninggalkan luka emosional mendalam bagi dirinya dan keluarganya. Rasa trauma yang dialami membuat Uya mengaku baru berani menonton video kejadian tersebut tiga hari setelah insiden berlangsung.
Usai kejadian Uya bersama sang istri, Astrid Khairunnisa langsung mengevakuasi diri ke sebuah lokasi yang dirahasiakan demi keamanan. Hingga tanggal 3 September 2025, keduanya masih memilih untuk tinggal di tempat perlindungan atau safe house, guna menenangkan diri dari tekanan psikologis pascakejadian.
Uya mengungkapkan dirinya belum ingin memberikan banyak keterangan mengenai kejadian penjarahan yang menimpa rumah pribadinya di kawasan Duren Sawit, Jakarta Timur. Menurutnya, ia ingin menunggu situasi benar-benar tenang sebelum berbicara secara terbuka.
Keputusan untuk diam diambil bukan tanpa alasan. Berdasarkan pengalamannya, Uya menyadari bahwa pernyataan yang disampaikannya kerap disalahartikan. Ia pernah menjadi korban penyebaran konten lama yang diedit sedemikian rupa seolah-olah menanggapi kejadian baru, padahal tidak relevan sama sekali. Situasi ini membuatnya semakin waspada agar tidak menjadi sasaran pemberitaan yang keliru.
Meskipun belum mau banyak berkomentar, Uya tetap mengungkapkan harapannya kepada masyarakat. Ia berharap doa dan dukungan publik dapat membantunya serta keluarga untuk tetap ikhlas dalam menghadapi cobaan tersebut. Meski kerugian materi cukup besar, ia berusaha menerima dengan lapang dada.
Namun, ada hal yang masih menjadi ganjalan dalam hatinya, yakni hilangnya sejumlah hewan peliharaan kesayangannya. Diketahui bahwa Uya merupakan seorang pencinta kucing dan juga pernah aktif sebagai breeder. Dalam peristiwa penjarahan itu setidaknya 13 ekor kucing koleksinya dilaporkan hilang. Sebagian telah dikembalikan oleh masyarakat, namun beberapa lainnya masih belum ditemukan.
Uya pun meminta dengan tulus kepada siapa pun yang masih memelihara atau mengetahui keberadaan kucing-kucingnya untuk bersedia mengembalikannya. Bagi Uya, kucing-kucing tersebut bukan sekadar hewan peliharaan, melainkan bagian dari keluarga yang memiliki nilai sentimental tersendiri. (*/lusi)