Mengapa Bulan Berwarna Merah saat Gerhana Bulan Total? Ini Penjelasannya
Penyebab Bulan merah saat Gerhana Bulan Total karena atmosfer Bumi menyebarkan cahaya biru dari Matahari dan membiarka gelombang merah mencapai Bulan. Foto Getty Images--
RADARLAMBAR.BACAKORAN.CO – Fenomena Gerhana Bulan Total akan menghiasi langit Indonesia pada Minggu (7/9) malam hingga Senin (8/9) dini hari. Saat itu, Bulan akan tampak kemerahan dan dikenal dengan sebutan Blood Moon.
Gerhana Bulan Total terjadi ketika Bulan purnama sepenuhnya masuk ke dalam bayangan inti Bumi (umbra). Alih-alih hilang dari pandangan, Bulan justru berubah warna menjadi merah, jingga, bahkan tembaga.
Menurut laman Space, fenomena ini terjadi karena atmosfer Bumi membelokkan dan menyaring cahaya Matahari. Cahaya biru dengan panjang gelombang pendek tersebar ke segala arah, sementara cahaya merah dan oranye yang memiliki panjang gelombang lebih panjang mampu menembus atmosfer lalu diproyeksikan ke Bulan.
Efek ini disebut hamburan Rayleigh, proses yang sama ketika Matahari tampak jingga saat terbit dan terbenam. “Seolah-olah semua Matahari terbit dan terbenam di seluruh dunia diproyeksikan ke permukaan Bulan,” tulis NASA dalam keterangannya.
Gerhana Bulan sendiri memiliki tiga jenis:
Gerhana Penumbra: Bulan hanya melewati bayangan luar Bumi sehingga sedikit meredup.
Gerhana Sebagian: Sebagian permukaan Bulan masuk ke umbra, membuat sebagian permukaan tampak gelap kemerahan.
Gerhana Total: Seluruh Bulan masuk ke umbra dan terlihat jelas berwarna merah.
Durasi totalitas gerhana bervariasi antara 30 menit hingga lebih dari satu jam, bergantung pada posisi orbit Bulan saat itu.
Jadwal Gerhana Bulan 7-8 September 2025 (WIB):
22.28: Gerhana penumbra dimulai
23.35: Gerhana sebagian dimulai
01.11: Fase totalitas dimulai
02.33: Fase totalitas berakhir