Dipicu Saling Ejek di Medsos, Dua Kelompok Pelajar Tawuran

Sejumlah remaja terlibat aksi tawuran di depan Makam Pahlawan, Pekon Kubu Perahu, Kecamatan Balik Bukit. --
BALIKBUKIT – Aksi tawuran remaja di depan Taman Makam Pahlawan (TMP) Suka Negeri, Pekon Kubu Perahu, Kecamatan Balik Bukit, Kabupaten Lampung Barat melibatkan dua kelompok pelajar dari SMPN 1 Liwa dan SMPN 1 Sekuting Terpadu pada Rabu (3/9/2025) sore.
Tawuran itupun viral setelah Video berdurasi 24 detik beredar di media sosial yang memperlihatkan sekelompok remaja saling serang bahkan diantaranya terekam kamera ada yang nekat membawa senjata tajam.
Kapolres Lampung Barat AKBP Rinaldo Aser, melalui Kasatreskrim Iptu Juherdi Sumandi, membenarkan informasi tersebut. ”Informasi yang kami terima memang melibatkan pelajar SMPN 1 Liwa dan SMPN 1 Sekuting. Rencananya pihak sekolah akan mempertemukan kedua belah pihak pada Senin (8/9/2025),” ujarnya.
Sementara itu, Kepala SMPN Sekuting Terpadu, Budi Santoso, menuturkan pihak sekolah baru mengetahui kejadian sehari setelah tawuran berlangsung.
”Baru Kamis sore kami dapat laporan. Anak-anak yang terlibat sudah kami data. Senin nanti akan dipanggil bersama orang tua, pihak SMPN 1 Liwa, serta Bhabinkamtibmas untuk dilakukan pertemuan di SMPN 1 Liwa,” katanya.
Dari penuturan siswa, peristiwa ini bermula dari saling ejek di media sosial Instagram. Perselisihan di kolom komentar berlanjut ke pesan pribadi hingga akhirnya berujung pada kesepakatan untuk bertemu.
”Awalnya hanya ejek-ejekan di medsos, kemudian berlanjut saling tantang di DM. Dari situ mereka sepakat bertemu hingga terjadi tawuran,” ungkap Budi.
Ia juga menambahkan, ada dugaan keterlibatan alumni dan siswa dari tingkat lain seperti SMA dan MAN. ”Kami masih mengumpulkan data siapa saja yang ikut terlibat. Senin nanti akan kami verifikasi lebih lanjut, sekaligus melaporkan perkembangan ke dinas terkait,” sambungnya.
Budi menegaskan sekolah akan mengambil langkah serius menangani persoalan ini. Menurutnya, kerja sama antara guru, orang tua, dan masyarakat sangat diperlukan untuk membimbing anak-anak agar tidak terjerumus pada hal-hal negatif.
”Anak-anak ini harus paham bahwa mereka sama-sama pelajar di Lampung Barat, seharusnya saling mendukung, bukan bermusuhan. Harapan kami, mereka bisa lebih bijak dalam menggunakan media sosial dan fokus kembali pada belajar serta kegiatan positif,” pungkasnya.
Menanggapi hal ini, Kepala Disdikbud Lampung Barat, Tati Sulastri, menegaskan pihaknya langsung mengambil langkah cepat dengan memerintahkan kepala sekolah dari kedua satuan pendidikan untuk menindaklanjuti persoalan tersebut. Menurutnya, tindakan pencegahan harus segera dilakukan agar kejadian serupa tidak terulang kembali.
”Iya, kami sudah perintahkan kepada Kepala SMPN 1 Liwa dan Kepala SMP Sekuting Terpadu untuk segera tindak lanjut terkait tawuran tersebut. Hari Kamis sudah mulai didata anak-anak yang terlibat, baik dari SMPN 1 maupun SMP Sekuting Terpadu,” kata Tati, Sabtu (6/9/2025).
Dari laporan yang diterima, lanjut Tati, ternyata pelaku yang berada di lokasi tidak hanya berasal dari dua sekolah tersebut, namun juga ada keterlibatan pelajar tingkat SMA. Hal ini, menurutnya, menunjukkan perlunya pengawasan lintas jenjang pendidikan secara menyeluruh.
“Dari laporan anak-anak yang sudah dipanggil, bukan hanya siswa SMPN 1 dan SMPN Sekuting Terpadu yang terlibat, tetapi ada juga siswa SMA yang berada di lokasi. Ini yang menjadi catatan bagi kita bersama,” ujarnya.