Longsor di Sukarame Timbun Akses Antar Pemangku Hingga Lumpuh

LONGSOR; Bencana longsor menimbun akses jalan di pemangku III Pekon Sukarame Kecamatan Belalau. -Foto Dok---
RADARLAMBAR.BACAKORAN.CO – Akses jalan warga di Pemangku 3, Pekon Sukarame, Kecamatan Belalau, Kabupaten Lampung Barat lumpuh total setelah tebing longsor menutup badan jalan pada Jumat pagi, 12 September 2025.
Longsoran dengan volume lebar 20 meter dan tinggi 4 meter itu memutus jalur penghubung antar pemangku, sehingga kendaraan maupun pejalan kaki tidak dapat melintas hingga menghambat aktivitas ekonomi maupun pendidikan.
Peristiwa ini bukan kali pertama terjadi. Warga menyebut, longsor sebelumnya masih berukuran kecil, namun kejadian kali ini adalah yang terbesar. Selain dipicu tingginya intensitas hujan, warga menduga bencana diperparah oleh limbah tanah dari aktivitas alat berat dalam pembukaan lahan bangunan baru di kawasan setempat. Limbah tanah yang dibuang ke tebing perlahan turun hingga menutup jalan.
Peratin Sukarame, Herwin, membenarkan bahwa longsor kali ini membuat akses warga benar-benar lumpuh. Ia mengatakan pemerintah pekon segera berupaya menurunkan alat berat untuk membuka kembali jalan yang tertutup material tanah.
“Kita masih upayakan untuk mencari alat berat, dan sebetulnya selain oleh faktor cuaca, bencana longsor itu dipicu oleh aktivitas pembukaan lahan bangunan di bagian atas tebing yang kemudian tanahnya turun hingga longsor,” ujar Herwin.
“Sudah beberapa kali kami ingatkan agar pembuangan tanah dari aktivitas pembangunan itu dihentikan, karena rawan memicu longsor. Dan ternyata, bencana inilah yang akhirnya terjadi,” sambung dia.
Menurutnya, bencana longsor ini menjadi alarm serius agar setiap aktivitas pembangunan di wilayah rawan dilakukan dengan penuh kehati-hatian. “Kami berharap aktivitas pembukaan lahan dengan alat berat itu segera dievaluasi. Jangan sampai dibiarkan, karena dampaknya bisa membahayakan keselamatan warga,” imbuhnya.
Disisi lain, Kepala Pemangku 3 Sukarame, Komariah, mengatakan dampak longsor tidak hanya memutus akses jalan, tetapi juga mengganggu aktivitas harian warga. Anak-anak, kata dia, menjadi kelompok yang paling terdampak karena tidak bisa berangkat sekolah.
“Sejak pagi anak-anak sudah siap berangkat, tapi jalan tertutup total. Mereka terpaksa kembali ke rumah. Kalau tidak segera dibersihkan, kegiatan belajar akan terganggu,” ujar Komariah dengan nada cemas.
Hingga berita ini diturunkan, tim pekon bersama warga masih melakukan pembersihan manual sembari menunggu alat berat diturunkan untuk mengevakuasi material longsor. Warga diminta waspada karena potensi longsor susulan tetap ada, mengingat curah hujan masih tinggi di wilayah Sukau dan sekitarnya. (edi/lusiana)