Pembersihan Longsor di Ruas Jalan Liwa–Krui Selesai, Pengendara Diminta Tetap Waspada

RAMPUNG : Pembersihan longsor di jalan Liwa-Krui selesai, pengendar diminta waspada. Foto Dok--
WAY KRUI – Pembersihan material longsor yang sempat menutup badan jalan nasional ruas Liwa–Krui, tepatnya di Pekon Labuhan Mandi, Kecamatan Way Krui, Kabupaten Pesisir Barat (Pesbar), Sabtu 13 September 2025 petang kemarin akhirnya rampung dikerjakan. Pekerjaan itu dilakukan secara intensif selama lima hari, sejak dimulai pada Selasa, 9 September 2025 siang.
Peratin Labuhan Mandi, Yudi Saputera, mengungkapkan, proses pembersihan tidak hanya difokuskan pada material longsor yang menutupi badan jalan, tetapi juga mencakup pembersihan saluran drainase yang sebelumnya ikut tertimbun.
“Kami bersyukur, seluruh proses pembersihan sudah selesai. Drainase yang sempat tertutup juga sudah kembali normal, sehingga diharapkan tidak akan mengganggu aliran air jika terjadi hujan kembali,” kata dia.
Meski begitu, pihaknya mengimbau para pengguna jalan, khususnya pengendara roda dua dan roda empat, agar tetap berhati-hati saat melintasi lokasi bekas longsoran. Pasalnya, sebagian sisa material tanah masih berada di sisi badan jalan dan menyebabkan kondisi jalan menjadi licin, terutama saat hujan turun.
“Kami minta pengendara ekstra waspada, karena meski jalan sudah bisa dilalui, kondisi masih belum sepenuhnya normal. Licinnya permukaan jalan bisa membahayakan jika tidak berhati-hati,” tambahnya.
Sementara itu, Camat Way Krui, Afriyansyah, S.Kom., menyampaikan, secara umum wilayah Kecamatan Way Krui saat ini masih dalam kondisi aman dari bencana alam, termasuk potensi longsor susulan.
“Hingga kini wilayah Kecamatan Way krui masih aman dari bencana alam, baik tanah longsor, pohon tumbang, hingga banjir. Terutama, di ruas jalan Liwa-Krui yang rawan tanah longsor dan pohon tumbang,” kata dia.
Ia juga mengingatkan agar masyarakat, khususnya yang tinggal di sekitar tebing, terutama di sepanjang jalan liwa-Krui agar lebih sigap dan segera melapor jika melihat tanda-tanda awal bencana.
“Pemerintah Kecamatan Way Krui akan terus melakukan pemantauan wilayah secara berkala, terutama di daerah yang masuk dalam kategori rawan longsor. Masyarakat pun diimbau agar mengurangi aktivitas di luar ruangan saat hujan deras berlangsung,” pungkasnya. (yogi/*)