Jejak Kelam di Pekon Batu Raja: Kisah Dibalik Penetapan Tersangka Pembunuhan
KONDUSIF : Suasana Pekon Baturaja tampa kondusif pasca penetapan tersangka pembunuhan. Foto Yogi--
[email protected] - Pekon Batu Raja, Kecamatan Pesisir Utara, Kabupaten Pesisir Barat (Pesbar). Suasana hening dan sunyi menyelimuti pekon kecil ini sejak peristiwa tragis yang mengguncang masyarakatnya pada Mei 2025 lalu. Dua kakak beradik meregang nyawa dalam sebuah pembunuhan yang menyisakan luka mendalam bagi warga dan keluarga.
Setelah berbulan-bulan menanti kejelasan, kabar terbaru datang dari Kepolisian Resor (Polres) Pesisir Barat yang akhirnya menetapkan seorang pemuda berinisial ES (19), mahasiswa perguruan tinggi swasta setempat, sebagai tersangka utama dalam kasus yang menggemparkan negeri para sai batin dan para ulama itu.
Setelah penetapan tersangka, ES dibawa ke Mapolda Lampung pada Jumat malam, 12 September 2025, dengan pengawalan ketat dari tim gabungan Polres dan Polda Lampung. Proses itu dilakukan guna menjaga keamanan dan kelancaran penyidikan lanjutan.
Langkah Tegas Kepolisian
Penetapan ES sebagai tersangka menjadi titik balik dalam penyelidikan kasus yang menimbulkan tanda tanya besar selama ini. Kapolres Pesisir Barat AKBP Bestiana, S.I.K., M.M., melalui Kasat Reskrim Iptu Fabian Yafi Adinata, S.Tr.K., mengungkapkan proses panjang yang dilakukan polisi dalam mengungkap fakta-fakta di balik pembunuhan tersebut.
“Dari hasil pemeriksaan intensif, kami menemukan cukup alat bukti yang mengarah kepada ES. Barang bukti yang ditemukan di TKP, hasil uji laboratorium forensik, analisis digital forensik, serta hasil autopsi menjadi bukti kuat keterlibatan pelaku,” ujar Fabian.
Meski begitu, hingga kini motif pembunuhan yang mengoyak ketenangan Pekon Batu Raja ini belum sepenuhnya terungkap. Tersangka yang dikenal tertutup dan sulit diajak berkomunikasi itu belum memberikan keterangan yang jelas selama pemeriksaan berlangsung.
“Kami masih terus mendalami motifnya, berharap tersangka dapat kooperatif agar kasus ini segera tuntas,” tambah Fabian.
Perjalanan ES: Antara Kebun, Kampus dan Kesunyian
ES adalah sosok yang dikenal warga sebagai pribadi pendiam. Berbeda dengan keluarganya yang ramah dan sering berbaur dalam aktivitas masyarakat, ES lebih sering terlihat sendiri, membagi waktu antara membantu orang tuanya di kebun dan menjalani kuliah di perguruan tinggi swasta di Kecamatan Pesisir Tengah.
Seorang warga yang enggan disebut namanya menceritakan, “Keluarganya terbuka dan akrab dengan warga, tapi ES memang jarang bergaul, lebih banyak menghabiskan waktu di rumah dan kebun brsama orang tuanya serta kampus,” Kepribadian yang tertutup ini menambah misteri di balik tragedi yang menimpa kakak beradik tersebut.
Reaksi Warga dan Keluarga Korban
Penangkapan ES dan penetapan status tersangka membawa kelegaan sekaligus haru bagi masyarakat Pekon Batu Raja. Peratin setempat, Edwar Lin, mengatakan kondisi masyarakat tetap kondusif dan aktivitas berjalan normal.
“Warga merasa lega karena sudah lama menunggu kejelasan kasus ini,” ungkap Edwar.