Menteri Agama di Lampung, "Jaga Lukisan Tuhan yang Indah Ini"

KANKEMENAG Lambar ikut ambil bagian dalam memeriahkan Kemah Kerukunan Penyuluh Agama Lintas Agama (Mahan Pelita) yang digelar di Bumi Wira Garden, Bandar Lampung, Jumat-Sabtu 12-13 September 2025. Foto Dok--
BALIKBUKIT - Menteri Agama Republik Indonesia, Nasaruddin Umar, mengajak seluruh jajaran Kementerian Agama (Kemenag) dan masyarakat Lampung untuk mensyukuri anugerah keindahan alam yang dimiliki provinsi ini. Ajakan tersebut disampaikannya saat membuka Kemah Kerukunan Penyuluh Agama Lintas Agama (Mahan Pelita) yang digelar di Bumi Wira Garden, Bandar Lampung, Jumat-Sabtu (12-13/9/2025).
Acara ini diikuti lebih dari seribu penyuluh agama se-Provinsi Lampung. Hadir pula Plt. Kepala Kanwil Kemenag Lampung Erwinto, M.Kom.I., Asisten Gubernur Bidang Kesra, Ketua Umum Kadin Anindya Bakrie, para Kabid, Kabag TU, serta Kepala Kankemenag kabupaten/kota.
Dalam sambutannya, Menag Nasaruddin mengaku terkesan dengan suasana kegiatan yang dikelilingi alam asri. Ia menyebut Lampung sebagai “lukisan Tuhan yang indah”.
“Saya mengapresiasi kegiatan ini dan mudah-mudahan bisa menjadi contoh bagi provinsi lain. Lihatlah, kita semua dikelilingi pepohonan yang menyejukkan, aliran air yang jernih, dan cuaca yang sangat bersahabat. Inilah lukisan Tuhan untuk kita. Luar biasa Lampung,” ujar Nasaruddin.
Selain itu, ia juga menekankan pentingnya peran penyuluh agama dalam menyebarkan gagasan Trilogi Kerukunan Jilid II yang ia gagas. Menurutnya, trilogi pertama yang berfokus pada kerukunan antarumat beragama telah berjalan baik, sehingga kini saatnya bergerak ke tahap berikutnya.
“Trilogi Kerukunan Jilid II mencakup kerukunan kemanusiaan, ekoteologi, dan kurikulum cinta. Penyuluh agama harus menjadi garda terdepan dalam mengkampanyekan nilai-nilai ini,” tambahnya.
Sementara itu, Plt. Kepala Kankemenag Lampung Barat, Miftahus Surur, yang hadir bersama 39 penyuluh agama dari Lampung Barat, menyampaikan apresiasinya atas pesan yang disampaikan Menag. Ia menilai gagasan tersebut relevan dengan kebutuhan zaman.
“Pesan-pesan yang disampaikan Pak Menteri sangat substantif dan kontekstual. Kita akan berusaha mengimplementasikannya secara optimal, khususnya di Lampung Barat,” ucapnya.
Miftahus juga berharap kegiatan Mahan Pelita menjadi ajang berbagi pengalaman dan mempererat ukhuwah lintas agama. Menurutnya, penyuluh agama memiliki tanggung jawab menjaga keindonesiaan melalui penyebaran nilai-nilai keagamaan yang menyejukkan masyarakat. (edi/lusiana)