Hingga September, 20 Kejadian Bencana Terjadi

Kepala Pelaksana BPBD Lambar Padang Prio Utomo, S.H----

BALIKBUKIT – Sepanjang Januari hingga September 2025, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lampung Barat mencatat sedikitnya 20 kejadian bencana melanda wilayah setempat. Data ini dirilis resmi pada Senin (1/10/2025).

Kepala Pelaksana BPBD Lampung Barat, Padang Prio Utomo, mengatakan mayoritas bencana disebabkan cuaca ekstrem yang memicu pohon tumbang di sejumlah titik.

“Sudah 20 kejadian bencana terjadi di Lampung Barat. Rinciannya, empat bencana tanah longsor, satu banjir, empat banjir bandang dan longsor, sepuluh kejadian akibat cuaca ekstrem, serta satu bencana non-alam,” ungkap Padang, Rabu (1/10/2025)

Menurut Padang, pohon tumbang paling banyak terjadi di jalur penghubung antarkecamatan dan jalan nasional. Sejumlah titik yang terdampak antara lain Jalan Lintas Liwa–Gunungkemala Krui KM 17, KM 19, KM 22, KM 23 dan KM 27 Pekon Kubuperahu, Kecamatan Balikbukit, Jalan Sumba V.4, Kelurahan Waymengaku (komplek perkantoran pemda), jalan penghubung Sumberjaya–Kebuntebu, jalan Lintas Pekon Gunungratu–Pekon Suoh, Kecamatan Bandarnegeri Suoh, Jalan Lintas Liwa depan kantor BPJS, Pekon Wates depan kantor Bulog dan depan Polres, Pekon Sebarus dan Pemangku Umbulioh dan Pekon Padang Dalom Kecamatan Balikbukit.

Untuk tanah longsor, peristiwa terjadi di dua lokasi, yaitu jalan Pekon Kagungan dan Sukabanjar, Kecamatan Lumbokseminung dan Pasar Senin Kelurahan Fajarbulan, Kecamatan Waytenong.

Sementara bencana non-alam terjadi di kawasan Puncak Gunung Pesagi, Pekon Bahway, Kecamatan Balikbukit. Sementara untuk banjir dan tanah longsor antara lain terjadi di Pekon Hantatai, Pekon Bandaragung, Pekon Tri Mekarjaya, Pekon Suoh, Pekon Sri Mulyo dan Pekon Tanjungsari Kecamatan Bandarnegeri Suoh. Serta Pekon Tuguratu, Pekon Sumberagung, Pemangku Gunung Sari Pekon Bandaragung Kecamatan Suoh. 

Lanjut dia, untuk bencana bajir terjadi di Perbatasan Pekon Bandaragung dan Pekon Suoh Kecamatan Bandar Negeri Suoh.

Padang menegaskan, kondisi geografis Lampung Barat yang berbukit dan dikelilingi kawasan hutan membuat daerah ini sangat rawan bencana, terutama di tengah perubahan cuaca yang tidak menentu.

“Kami imbau masyarakat tetap siaga, apalagi memasuki musim hujan. Jika ada tanda-tanda bencana, segera lapor ke aparat pekon, satgas PB atau BPBD. Antisipasi lebih baik daripada penanganan setelah kejadian,” tegasnya. (lusiana) 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan