Putin Akui Rudal Rusia Sebabkan Jatuhnya Pesawat Azerbaijan Airlines di Kazakhstan
Putin akui Rusia jadi penyebab Azerbaijan Airlines jatuh pada Desember 2024. Foto: AFP--
RADARLAMBAR.BACAKORAN.CO – Presiden Rusia Vladimir Putin akhirnya mengakui bahwa pasukan Rusia bertanggung jawab atas jatuhnya pesawat Azerbaijan Airlines di Aktau, Kazakhstan, pada Desember 2024 yang menewaskan 38 orang.
Pernyataan itu disampaikan Putin saat bertemu dengan Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev di Tajikistan, Kamis (9/10). Ia menjelaskan bahwa insiden tersebut merupakan akibat dari kombinasi kesalahan teknis dan situasi udara yang kompleks saat itu.
“Kami sedang melacak tiga pesawat tanpa awak (drone) Ukraina yang melintasi perbatasan Rusia pada malam tragedi itu,” ujar Putin, dikutip dari laman resmi pemerintah Rusia.
Menurut Putin, sistem pertahanan udara Rusia meluncurkan dua rudal yang tidak mengenai pesawat secara langsung, melainkan meledak beberapa meter dari posisi pesawat. Ledakan itu menyebabkan kerusakan fatal akibat pecahan rudal.
“Rudal-rudal itu meledak, kemungkinan melalui mekanisme penghancuran diri beberapa meter dari pesawat. Kerusakan bukan dari hulu ledak, melainkan pecahan rudal,” jelas Putin.
Putin menambahkan, rekaman kotak hitam pesawat menunjukkan pilot Azerbaijan Airlines sempat melaporkan ke menara pengawas Rusia bahwa pesawat terasa seperti menabrak sekawanan burung. Saat itu, pilot disarankan mendarat darurat di Makhachkala, namun memilih kembali ke Kazakhstan dan akhirnya jatuh di Aktau.
Seluruh data teknis dan rekaman blackbox telah dianalisis secara menyeluruh. Berdasarkan hasil investigasi, Rusia menyatakan bertanggung jawab penuh atas tragedi itu.
Putin menegaskan, pemerintah Rusia akan membayar kompensasi kepada keluarga korban dan menindak secara hukum pejabat yang lalai dalam operasi tersebut.
“Tentu saja, kata-kata simpati tak bisa mengembalikan nyawa yang hilang. Namun kami akan melakukan semua yang diperlukan untuk memulihkan keadilan,” ucap Putin.
Kecelakaan pesawat Embraer 190 yang terbang dari Baku menuju Grozny itu awalnya diduga disebabkan oleh tabrakan dengan burung. Namun hasil penyelidikan menemukan benda logam asing di dalam badan pesawat, yang kemudian dikonfirmasi sebagai pecahan rudal Rusia.(*)