Heni Susilo Tegaskan Pentingnya Penguatan Ideologi Pancasila dan Wawasan Kebangsaan

RADARLAMBAR.BACAKORAN.CO – Anggota DPRD Provinsi Lampung, H. Heni Susilo, M.Pd., menegaskan pentingnya memperkuat pemahaman ideologi Pancasila dan wawasan kebangsaan di tengah tantangan zaman yang terus berkembang. Hal itu disampaikan saat melaksanakan sosialisasi pembinaan ideologi Pancasila dan wawasan kebangsaan, yang dilaksanakan di Aula Sunset Beach, Pekon Way Redak, Kecamatan Pesisir Tengah, Kabupaten Pesisir Barat (Pesbar) pada Jumat, 10 Oktober 2025 malam. 

 

Dalam kesempatan tersebut, Heni Susilo menyampaikan bahwa pembukaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 secara tegas mengamanatkan tujuan pendirian negara, yakni untuk memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa.

 

“Amanat tersebut memiliki makna mendalam, yaitu mendorong terciptanya penyelenggaraan pelayanan publik yang prima untuk memenuhi kebutuhan dasar dan hak-hak sipil seluruh warga negara,” ungkapnya.

 

Ia menjelaskan, semangat kebangsaan yang tumbuh sejak masa pergerakan nasional hingga perjuangan kemerdekaan menjadi bukti bahwa persatuan dan kehendak bersama merupakan kunci keberhasilan bangsa Indonesia merebut kemerdekaan dari penjajahan.

 

“Kesadaran kebangsaan yang melahirkan cita-cita kemerdekaan Indonesia sejatinya tumbuh dari kehendak seluruh komponen masyarakat di berbagai daerah Nusantara. Mereka bersatu demi membangun satu masyarakat baru yang utuh sebagai bangsa Indonesia berdasarkan ideologi Pancasila,” tambahnya.

 

Lebih lanjut, Heni menekankan bahwa wawasan kebangsaan bukan sekadar pemahaman konseptual, melainkan juga komitmen untuk mewujudkan pemerintahan yang stabil dan dinamis. Menurutnya, hal itu dapat dicapai melalui sistem penyelenggaraan pemerintahan yang efektif dalam mendukung pelaksanaan pembangunan nasional.

 

“Melalui sosialisasi ini, saya berharap para peserta dapat memahami secara mendalam arti penting Pancasila, UUD 1945, dan wawasan kebangsaan sebagai pilar utama dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),” tutupnya.(*)