Safety Briefing Jadi Langkah Mitigasi Bencana di Lambar

BPBD Lampung Barat terus memperkuat langkah mitigasi bencana berbasis kelembagaan dengan menggandeng Puskesmas Rawat Inap Liwa dalam program. Foto Dok--
BALIKBUKIT – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lampung Barat terus memperkuat langkah mitigasi bencana berbasis kelembagaan. Salah satunya melalui surat edaran resmi kepada seluruh fasilitas layanan publik, termasuk Puskesmas, agar menerapkan petunjuk keselamatan (safety briefing) di lingkungan kerja masing-masing.
Langkah ini merupakan bagian dari program SIAGA BEKAL (Siap Siaga Berbasis Kearifan Lokal) yang diinisiasi BPBD untuk menumbuhkan budaya sadar bencana di seluruh lapisan masyarakat.
Kepala BPBD Lampung Barat Padang Prio Utomo, S.H., menjelaskan bahwa penerapan safety briefing di Puskesmas maupun lembaga pelayanan publik lainnya merupakan bentuk edukasi mitigasi dini agar setiap tenaga kerja memahami tindakan cepat ketika terjadi kondisi darurat, seperti gempa bumi, kebakaran, atau banjir.
“Instruksi ini bukan sekadar formalitas, tapi bagian dari upaya kami menanamkan kesadaran kesiapsiagaan di semua sektor, termasuk fasilitas kesehatan yang menjadi garda terdepan pelayanan masyarakat,” ujar Padang.
Menurutnya, Lampung Barat memiliki kerentanan tinggi terhadap bencana hidrometeorologi seperti longsor dan banjir bandang, terlebih dengan intensitas curah hujan yang meningkat dalam beberapa bulan terakhir. Karena itu, kesiapan sumber daya manusia di tiap instansi menjadi kunci penting.
“Kita tidak bisa hanya mengandalkan alat atau sistem peringatan dini. SDM yang tanggap, paham prosedur keselamatan, dan tahu titik evakuasi, itu yang paling utama,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Puskesmas Rawat Inap Liwa Tika Megi Fitrianingsih, S.Kep., Ners., menyambut positif langkah BPBD tersebut. Ia menyatakan, pihaknya siap melaksanakan safety briefing secara rutin dan menjadikannya bagian dari budaya kerja di lingkungan Puskesmas.
“Kami siap menjalankan arahan pemerintah melalui BPBD. Edukasi keselamatan akan kami terapkan bagi seluruh tenaga medis dan staf agar pelayanan tetap optimal meski dalam situasi darurat,” ujar Tika.
Selain di Puskesmas Liwa, BPBD berencana memperluas penerapan program tersebut ke seluruh instansi pelayanan publik di tingkat kecamatan dan pekon. Melalui sinergi lintas sektor, diharapkan Lampung Barat menjadi daerah tangguh bencana dan masyarakatnya memiliki kesiapsiagaan tinggi dalam menghadapi potensi ancaman alam.(edi/nopri)