Erosi Dinding Way Laay Makin Parah, Rumah Warga Terdampak Langsung

TERGERUS ; rumah warga tergerus erosi way laay - Foto yogi--

KARYAPENGGAWA – Erosi pada dinding Sungai Way Laay di Pekon Laay, Kecamatan Karyapenggawa, Kabupaten Pesisir Barat (Pesbar) kini semakin mengkhawatirkan. Kondisinya bahkan telah berdampak langsung terhadap rumah warga yang berada di bantaran sungai. Salah satu rumah milik warga setempat mengalami kerusakan serius akibat terkikisnya tanah di sekitar bangunan.

Ali Yurja, pemilik rumah yang terdampak, mengatakan erosi yang terjadi telah menggerus bagian belakang rumahnya. Sejumlah bagian penting rumah, seperti sumur dan dapur, kini sudah tidak bisa digunakan  karena rusak parah. Bahkan, satu kamar tidur terpaksa dibongkar karena posisinya sudah sangat dekat dengan bibir erosi dan berisiko runtuh.

“Sudah beberapa bulan ini kondisi seperti ini. Awalnya karena beronjong penahan tanah yang dibangun tahun lalu jebol akibat derasnya arus sungai. Setelah itu, tidak ada lagi penahan di tebing sungai. Selama satu tahun terakhir, air Way Laay sering meluap, dan itu memperparah kondisi dinding sungai yang terus tergerus,” kata dia.

Ali mengaku kini merasa was-was setiap kali hujan turun dengan intensitas tinggi. Ia dan keluarganya terpaksa selalu bersiaga karena khawatir rumah mereka makin tergerus oleh aliran sungai yang deras, apalagi jarak antara dinding sungai dan rumah kini nyaris tidak ada.

“Kami takut kalau malam hujan deras, air sungai naik lagi. Sekarang sungai itu sudah persis di belakang rumah. Tidak ada lagi jarak aman,” tambahnya.

Sementara itu, Peratin Laay, Andri Fahlevi, membenarkan adanya kondisi darurat tersebut. Ia mengungkapkan bahwa pihak pekon sudah beberapa kali menyampaikan usulan penanganan ke berbagai pihak, termasuk ke Pemerintah Kabupaten Pesbar dan bahkan hingga ke pemerintah pusat melalui Balai Besar Wilayah Sungai Mesuji Sekampung (BBWSMS).

“Kami sudah sampaikan usulan sejak lama. Kondisinya terus kami pantau dan laporkan. Tapi sampai sekarang belum ada tindak lanjut atau realisasi penanganan di lapangan. Padahal ini sudah masuk kategori darurat,” ujar Andri.

Hal senada juga disampaikan oleh Camat Karyapenggawa, Iskandar Haris. Ia menegaskan bahwa pihak kecamatan sudah turut serta mengusulkan penanganan darurat terhadap erosi sungai Way Laay kepada instansi terkait, baik di tingkat kabupaten maupun kepada pihak BBWSMS yang memiliki kewenangan atas sungai lintas wilayah.

“Kami dari kecamatan telah menyampaikan laporan dan usulan penanganan. Kami harap ini segera direspons, karena bukan hanya satu rumah, tapi juga ada lahan pertanian produktif yang kini dalam kondisi terancam,” jelas Iskandar.

Ia berharap ada sinergi antara pemerintah daerah, provinsi, hingga pusat untuk segera mengalokasikan anggaran dan memulai pembangunan beronjong atau struktur penahan tanah yang lebih kuat agar dampak erosi tidak semakin meluas.

“Kalau dibiarkan terus, kami khawatir dampaknya akan semakin parah. Kami harap pemerintah tidak menunggu sampai ada korban jiwa baru bertindak,” pungkasnya. (yogi/*)

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan