Mie Gomak, Cita Rasa Otentik dari Tanah Batak

Mie Gomak Spagheti Batak yang gurih dan nikmat. Foto _ Net.--

RADARLAMBAR.BACAKORAN.CO - Dari sekian banyak kuliner nusantara yang menggoda selera, Mie Gomak menjadi salah satu hidangan khas Sumatera Utara yang mampu mencuri perhatian. Bagi pecinta mie sejati, sajian ini wajib dicoba karena memiliki keunikan tersendiri, baik dari segi bahan, cara pengolahan, maupun cita rasanya yang khas.

Tidak heran jika masyarakat kerap menyebutnya sebagai “spageti Batak”, karena bentuk mienya menyerupai pasta Italia, namun cita rasanya begitu Indonesia yakni pedas, gurih, dan kaya rempah.

Istilah “gomak” dalam bahasa Batak berarti “menggenggam”. Nama ini muncul karena pada masa lampau, proses penyajian Mie Gomak dilakukan dengan cara yang sangat tradisional. Mie yang sudah matang digenggam langsung dengan tangan sebelum disajikan kepada penikmatnya. Cara itu dianggap lebih praktis dan sekaligus menggambarkan keakraban masyarakat Batak dalam berbagi makanan. 

Kini, tentu saja penyajian telah menyesuaikan dengan standar kebersihan modern. Mie disajikan menggunakan sendok atau garpu, bahkan beberapa penjual memilih memakai sarung tangan saat menyentuh bahan makanan agar tetap higienis, tanpa menghilangkan filosofi dan makna tradisi di balik namanya.

Sekilas, tampilan Mie Gomak memang menyerupai Mie Aceh. Keduanya sama-sama berwarna kuning dan dibumbui dengan rempah yang kuat. Namun, bahan dasar yang digunakan justru berbeda. Jika Mie Aceh memakai mie telur yang lembut, Mie Gomak justru menggunakan mie lidi, jenis mie yang berbentuk panjang, lurus, dan agak kaku seperti batang lidi. Setelah direbus, tekstur mie ini menjadi kenyal dan padat, memberikan sensasi mengunyah yang khas dan mengenyangkan.

Keistimewaan utama dari Mie Gomak terletak pada penggunaan bumbu andaliman, rempah khas Tanah Batak yang dikenal juga sebagai “lada Batak”. Bentuknya kecil menyerupai biji merica, namun memiliki aroma menyengat, rasa pedas yang menggigit, dan sensasi getir yang khas di lidah. Andaliman menjadi identitas utama kuliner Sumatera Utara, sering digunakan dalam berbagai masakan seperti arsik ikan mas, ayam pinadar, hingga sambal tuk-tuk.

Dalam Mie Gomak, rempah ini menjadi kunci cita rasa yang membedakannya dari berbagai olahan mie lain di Indonesia. Mie Gomak dapat disajikan dalam dua versi: kuah dan goreng. Pada versi berkuah, santan digunakan untuk memberikan rasa gurih dan tekstur yang lembut, sementara pada versi goreng, bumbu rempah terasa lebih tajam dan pekat.

Kedua varian tersebut biasanya disajikan bersama aneka pelengkap seperti telur rebus, daging sapi, bakso, tahu goreng, hingga sayuran segar. Taburan bawang goreng dan daun bawang juga kerap menambah aroma sedap saat dihidangkan.

Keunikan lainnya, beberapa penjual di daerah asalnya masih mempertahankan cara memasak tradisional dengan tungku kayu. Cara ini dipercaya dapat menghasilkan aroma yang lebih sedap serta membuat bumbu meresap sempurna ke dalam mie. Proses memasak dengan api kayu juga memberi sentuhan rasa khas yang sulit ditiru oleh peralatan modern.

Bagi perantau asal Sumatera Utara, Mie Gomak sering kali menjadi pengobat rindu akan kampung halaman. Hidangan ini kini mudah ditemukan di berbagai rumah makan khas Batak di kota-kota besar Indonesia. Namun, jika sulit menemukannya, Mie Gomak juga dapat dibuat sendiri di rumah dengan bahan-bahan yang cukup mudah diperoleh.

Cara memasaknya pun sederhana. Mie lidi direbus terlebih dahulu hingga matang, kemudian ditumis bersama bumbu halus yang terdiri atas bawang merah, bawang putih, cabai, kunyit, jahe, dan andaliman. Untuk menambah aroma segar, tambahkan kecombrang, serai, daun jeruk, dan daun salam. Jika ingin membuat versi kuah, tambahkan santan atau air secukupnya, sedangkan untuk versi goreng cukup tanpa tambahan cairan agar bumbu lebih meresap.

Bahan khas seperti mie lidi dan andaliman kini sudah banyak tersedia di pasaran, baik di supermarket besar maupun di toko daring. Dengan mengikuti resep sederhana dan menyesuaikan tingkat kepedasan sesuai selera, siapa pun dapat menikmati kelezatan Mie Gomak di rumah, lengkap dengan cita rasa otentik khas Sumatera Utara.

Lebih dari sekadar hidangan mie, Mie Gomak mencerminkan kekayaan budaya kuliner Batak yang sarat makna dan tradisi. Setiap suapan menghadirkan harmoni rasa gurih santan, pedasnya andaliman, dan aroma rempah yang kuat. Paduan itu menjadikannya simbol kehangatan serta kebersamaan masyarakat Batak dalam menikmati makanan.

Kuliner ini juga menjadi bukti betapa beragam dan kayanya khazanah gastronomi Indonesia. Di tengah gempuran masakan modern dan makanan cepat saji, Mie Gomak tetap bertahan sebagai warisan kuliner yang membanggakan. Bagi pencinta mie sejati, mencicipi Mie Gomak bukan hanya tentang menikmati makanan, melainkan juga menghargai kisah panjang tradisi dan rasa yang diwariskan dari generasi ke generasi.(yayan/*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan