Australia Kecam Manuver Berbahaya Jet Tempur China di Laut Cina Selatan

Ilustrasi jet tempur F-16 Thailand. Foto-AFP--
RADARLAMBARBACAKORAN.CO-Kementerian Pertahanan Australia mengecam tindakan pesawat tempur China yang dinilai berbahaya terhadap pesawat patroli maritim Australia di wilayah Laut Cina Selatan. Insiden tersebut terjadi pada 19 Oktober 2025, ketika jet tempur Su-35 milik Angkatan Udara Tentara Pembebasan Rakyat (PLA-AF) dilaporkan menembakkan suar di dekat pesawat P-8A Poseidon milik Angkatan Udara Kerajaan Australia (RAAF).
Pemerintah Australia menilai manuver itu sebagai tindakan yang tidak aman dan tidak profesional, karena berpotensi mengancam keselamatan awak pesawat. Canberra pun telah menyampaikan protes resmi kepada Beijing terkait insiden yang dianggap melanggar prinsip keselamatan penerbangan internasional.
Menurut Kementerian Pertahanan Australia, operasi patroli yang dilakukan RAAF sepenuhnya sesuai hukum internasional. Australia menegaskan bahwa penerbangan tersebut merupakan bagian dari upaya menjaga kebebasan navigasi dan penerbangan di kawasan maritim internasional yang telah dijalankan selama beberapa dekade.
Sebaliknya, pihak China melalui Komando Teater Selatan PLA memberikan versi berbeda dengan menyebut pesawat Australia telah memasuki wilayah udara di atas Kepulauan Paracel tanpa izin. Beijing menyatakan telah mengerahkan pasukan laut dan udara untuk melacak serta memberikan peringatan keras terhadap pesawat asing yang dianggap melanggar kedaulatan wilayahnya.
Ketegangan antara kedua negara kembali meningkat akibat insiden ini, memperlihatkan sensitivitas Laut Cina Selatan sebagai kawasan dengan tumpang tindih klaim teritorial dari berbagai negara. Peristiwa ini juga menegaskan rapuhnya hubungan pertahanan antara Beijing dan Canberra di tengah rivalitas geopolitik yang semakin tajam di kawasan Indo-Pasifik.