Buruh Rokok Puji Purbaya Tak Naikkan Cukai, Sebut Kebijakan Langka dan Pro Rakyat
Ilustrasi. Buruh pekerja pabrik rokok. Foto-Net--
RADARLAMBAR.BACAKORAN.CO – Ketua Umum Federasi Serikat Pekerja Rokok Tembakau Makanan Minuman Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (FSP RTMM-SPSI) Sudarto menyampaikan terima kasih kepada Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa yang memutuskan untuk tidak menaikkan cukai rokok tahun depan.
Sudarto mengatakan keputusan tersebut menjadi angin segar bagi para pekerja di industri rokok yang selama ini kerap menjadi korban kebijakan kenaikan cukai. Menurutnya, kenaikan cukai yang berlebihan dapat mengancam keberlangsungan perusahaan dan nasib buruh.
“Kami mewakili pekerja itu mengapresiasi dan berterima kasih. Kenapa? Ini kebijakan yang memang agak langka. Jadi memang kita harus bilang Pak Purbaya ini punya sense, memahamilah bagaimana kondisi kehidupan rakyat kecil,” ujar Sudarto dalam acara CNBC Indonesia Coffee Morning di Jakarta, Rabu (22/10).
Namun, Sudarto mengingatkan bahwa tantangan industri rokok belum berakhir. Ia menilai, masih banyak regulasi yang tidak berpihak pada industri, padahal sektor ini telah memberikan lapangan pekerjaan bagi ratusan ribu buruh selama puluhan tahun.
Dalam kesempatan yang sama, Sekretaris Bidang Kesejahteraan dan Usaha FSP RTMM-SPSI Anita Damayanti turut mengapresiasi langkah Purbaya. Ia mengatakan, para buruh sudah bertahun-tahun menyurati pemerintah agar cukai tidak naik, dan baru kali ini aspirasi tersebut dikabulkan.
“Kami senang sekali, kalau boleh kami joget-joget India. Hari ini kami 50 ribu orang pekerja diliburkan, bulan ini sudah dua kali. Perusahaan memang tidak bilang, tapi kami tahu pasar sedang turun. Itu cukai belum naik, bagaimana kalau naik?” ujar Anita.
Sementara itu, Ekonom INDEF Tauhid Ahmad menilai kebijakan Purbaya merupakan langkah tepat di tengah menurunnya daya beli masyarakat. Ia menegaskan bahwa kenaikan cukai justru bisa menurunkan penerimaan negara karena penjualan rokok akan turun drastis.
“Kalau kita lihat, justru penerimaan negara turun sekitar 8 persen kalau cukai dinaikkan,” jelas Tauhid.
Sebelumnya, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengaku terkejut melihat tingginya tarif cukai rokok saat ini. Ia bahkan sempat berencana menurunkan tarif, namun akhirnya memutuskan untuk menahannya di level yang sama.
“Ya sudah enggak saya ubah (tarif cukai rokok). Tadinya, saya mau nurunin (tarif). Kesalahan mereka itu, tahu gitu minta turun (tarif),” ujar Purbaya di Kantor Kementerian Keuangan.(*)