DKPP Siap Kembangkan Sapi Krui Lewat Program Inseminasi Buatan

Kepala DKPP Kabupaten Pesisir Barat, Unzir, S.P.--

PESISIR TENGAH – Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Pesisir Barat (Pesbar) menyatakan kesiapannya untuk melaksanakan program pengembangan Sapi Krui melalui inseminasi buatan (IB). Langkah tersebut menjadi bagian dari upaya pemerintah daerah dalam menjaga sekaligus meningkatkan kualitas dan populasi sapi endemik khas Pesisir Barat tersebut.

Kabid Peternakan, Rahmat Nursan, mendampingi Kepala Dinas KPP Pesbar, Unzir, S.P., mengatakan, pelaksanaan program inseminasi buatan terhadap Sapi Krui kini sudah bisa dilakukan. Hal itu menyusul keberhasilan uji coba yang sebelumnya dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Lampung.

“Proses pengembangan Sapi Krui melalui inseminasi buatan sudah bisa dilaksanakan. Bahkan, sejumlah pejantan yang dikirim ke Pemprov Lampung telah berstandar SNI dan siap dimanfaatkan dalam program inseminasi,” kata dia.

Dijelaskannya, kegiatan inseminasi buatan menjadi langkah strategis dalam pengembangan Sapi Krui karena tingkat keberhasilan kehamilan melalui metode ini tergolong tinggi. Dengan metode kawin suntik, indukan sapi betina dapat dikawinkan tanpa harus melibatkan sapi jantan secara langsung, sehingga proses pengembangbiakan menjadi lebih efisien dan terkontrol.

“Dengan inseminasi buatan, peluang keberhasilan kehamilan sapi betina cukup besar. Selain itu, kualitas keturunan juga bisa ditingkatkan karena menggunakan semen pejantan unggul yang telah memenuhi standar,” jelasnya.

Ia menambahkan, meskipun pelaksanaan program tersebut sudah memungkinkan untuk dijalankan, saat ini kegiatan masih dilakukan secara mandiri oleh masyarakat peternak yang berminat.

“Kami belum bisa melaksanakan program tersebut ditengah masyarakat, sekarang hanya bisa dilakukan secara mandiri bagi masyarakat yang berminat,” ujarnya

Menurutnya, populasi sapi di Kabupaten Pesbar saat ini diperkirakan mencapai sekitar 7.000 ekor, dengan sekitar 50 persen di antaranya merupakan jenis Sapi Krui. Keberadaan sapi lokal ini masih cukup banyak karena tingkat perkembangbiakannya cepat dan adaptif terhadap kondisi lingkungan daerah pesisir.

“Populasi Sapi Krui memang masih cukup besar. Hanya saja, ukuran tubuhnya relatif lebih kecil dibandingkan sapi jenis lain. Karena itu, melalui program inseminasi buatan ini, diharapkan kualitas dan bobot tubuh sapi Krui dapat ditingkatkan,” terangnya.

Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa pelaksanaan inseminasi buatan diharapkan dapat memperbanyak populasi Sapi Krui tanpa harus mengandalkan perkawinan alami, sekaligus menjaga kemurnian genetik sapi endemik khas Pesisir Barat tersebut.

“Kegiatan ini merupakan salah satu upaya Pemkab Pesbar untuk memperkuat ketahanan pangan sekaligus mengoptimalkan potensi Sapi Krui yang telah diakui secara resmi oleh Kementan. Kami berharap ke depan program ini bisa berjalan lebih luas dengan dukungan semua pihak,” pungkasnya. (yogi/*)

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan