BPP Kebuntebu Dorong Petani Kembangkan Sistem Pertanian
KEPALA BPP Kebuntebu Yazid tinjau peternakan kambing warga. Foto Dok--
KEBUNTEBU – Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kebuntebu, Kabupaten Lampung Barat, terus mendorong petani agar mampu mengembangkan sistem pertanian terpadu melalui program Latihan dan Kunjungan (LAKU).
Program ini dilaksanakan dengan menyasar kelompok tani di berbagai sektor, baik pertanian, perkebunan, maupun peternakan.
Kepala BPP Kebuntebu, Yazid, S.P., menjelaskan bahwa selama ini usaha ternak di kalangan petani umumnya masih bersifat sampingan. Namun, pihaknya menilai integrasi antara usaha ternak dan perkebunan—khususnya kebun kopi—sudah lama menjadi praktik yang efektif di wilayah Lampung Barat.
“Banyak petani yang memelihara kambing sebagai tabungan hidup. Saat masa paceklik atau kebutuhan mendesak, seperti biaya sekolah anak, ternak ini bisa dijual,” ujar Yazid.
Selain bernilai ekonomi, keberadaan ternak juga membawa manfaat bagi keberlanjutan lahan. Kotoran ternak yang diolah menjadi pupuk kompos mampu menekan penggunaan pupuk kimia hingga 40 persen. Menurut Yazid, kesadaran petani terhadap pentingnya pupuk organik semakin meningkat seiring kondisi tanah yang mulai menurun akibat penggunaan pupuk dan herbisida kimia secara berlebihan.
“Dengan pupuk kompos, kesuburan tanah bisa dipertahankan. Kami juga mendorong petani untuk mengurangi penggunaan herbisida. Salah satu alternatifnya adalah menggunakan mesin babat rumput,” tambahnya.
Melalui pendekatan Latihan dan Kunjungan ini, BPP Kebun Tebu berharap petani di Lampung Barat dapat semakin mandiri, efisien, dan berdaya saing tinggi dengan mengintegrasikan sektor ternak dan perkebunan secara berkelanjutan. (rinto/nopri)