Ancaman Megathrust, BPBD Pesbar Imbau Warga Agar Tak Panik
                            Kantor BPBD Pesbar. Foto dok--
PESISIR TENGAH - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pesisir Barat (Pesbar) mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak panik menyikapi informasi mengenai potensi gempa megathrust yang kini terus disosialisasikan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Meski wilayah Lampung, termasuk Pesbar, memiliki potensi bencana itu, masyarakat diharapkan tetap waspada dan memahami langkah mitigasi bencana secara tepat.
Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala BPBD Pesbar, Roby Arfan, S.H., M.H., mengatakan hingga kini pihaknya terus menindaklanjuti informasi dari BMKG terkait ancaman megathrust. Menurutnya, sosialisasi dari BMKG bukan untuk menimbulkan kepanikan, melainkan agar masyarakat lebih siap dan tanggap dalam menghadapi potensi bencana.
“Memang benar, wilayah kita memiliki potensi terjadinya gempa besar akibat aktivitas megathrust. Namun, masyarakat tidak perlu panik. Kami mengimbau agar tetap tenang, tetapi juga waspada dan selalu siap jika terjadi bencana alam,” kata Roby saat ditemui di kantor BPBD Pesbar, Senin, 3 November 2025.
Dijelaskannya, BPBD Pesbar secara berkelanjutan melaksanakan kegiatan sosialisasi dan edukasi kebencanaan kepada masyarakat, terutama yang tinggal di wilayah rawan bencana seperti pesisir pantai dan daerah perbukitan. Sosialisasi itu mencakup cara mengenali tanda-tanda awal bencana, langkah penyelamatan diri, serta pentingnya kesiapsiagaan keluarga dalam menghadapi gempa maupun tsunami.
“Hingga saat ini, kami terus memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang mitigasi bencana. Sosialisasi ini tidak hanya terkait ancaman megathrust, tapi juga bencana lainnya seperti gempa bumi, tsunami, tanah longsor, dan banjir,” jelasnya.
Lebih lanjut, Roby mengatakan bahwa pada Rabu, 5 November 2025, tim dari BMKG akan berkunjung ke Kabupaten Pesisir Barat untuk melaksanakan kegiatan gladi ruang atau Table Top Exercise (TTX) yang dipusatkan di gedung kantor BPBD setempat. Kegiatan itu difokuskan bagi para pegawai BPBD dan instansi terkait guna memperkuat koordinasi serta meningkatkan kemampuan dalam penanganan bencana.
“Gladi ruang itu bertujuan memberikan pemahaman kepada petugas BPBD mengenai sistem peringatan dini bencana gempa bumi dan tsunami. Selain teori, nanti juga akan ada simulasi agar petugas benar-benar memahami langkah yang harus dilakukan ketika bencana terjadi,” katanya.
Dijelaskannya, hasil dari kegiatan itu diharapkan dapat menjadi bahan evaluasi dan pembelajaran bagi seluruh instansi terkait. Setelah gladi ruang itu, pihaknya akan mendorong agar hasilnya disebarluaskan ke seluruh satuan kerja dan masyarakat luas.
“Kami berharap, kesiapsiagaan terhadap bencana dapat meningkat, dan masyarakat semakin memahami peran masing-masing dalam menghadapi situasi darurat,” kata dia.
Masih kata dia, bahwa ancaman bencana terutama di wilayah Pesbar ini bukanlah hal baru. Namun, dengan kesiapan yang baik dan kesadaran masyarakat yang tinggi, dampak dari bencana dapat diminimalisir. Karena itu, BPBD terus berupaya mengedukasi masyarakat agar tidak mengabaikan potensi bahaya di sekitar mereka. BPBD Pesbar kembali mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada terhadap berbagai potensi bencana, baik tanah longsor, banjir, gempa bumi, angin kencang, maupun potensi megathrust.
“Yang terpenting adalah tidak panik dan selalu mengikuti arahan resmi dari pemerintah maupun BMKG. Setiap individu juga memiliki peran penting dalam upaya mitigasi bencana. Kesadaran akan risiko bencana harus menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari, terutama bagi masyarakat yang tinggal di wilayah rawan,” pungkasnya.(yayan/*)