Mahasiswa Unila-Pasar Krui Ranam Mangrove-Tanaman Buah
                            BIBIT BUAH_ Mahasiswa Unila bersama Kelurahan Pasar Krui lakukan penanaman pohon mangrove dan tanaman buah.F oto Yogi--
PESISIR TENGAH – Mahasiswa Universitas Lampung (Unila) bersama Pemerintah Kelurahan Pasar Krui, Kecamatan Pesisir Tengah, Kabupaten Pesisir Barat (Pesbar), melaksanakan penanaman pohon mangrove dan tanaman buah di wilayah kelurahan itu.
Kegiatan itu merupakan bentuk kolaborasi antara akademisi dan pemerintah daerah dalam upaya menjaga kelestarian lingkungan sekaligus mendukung program swasembada buah di tingkat lokal.
Lurah Pasar Krui, Emi Widia, S.Kom, mengatakan, kegiatan itu menjadi langkah awal untuk mewujudkan kemandirian masyarakat dalam memenuhi kebutuhan buah-buahan secara mandiri tanpa bergantung pada pasokan dari luar daerah.
“Kegiatan ini merupakan salah satu upaya kami menuju swasembada buah di Kelurahan Pasar Krui. Kami berharap masyarakat bisa memanfaatkan bibit yang dibagikan untuk ditanam dan dirawat dengan baik,” kata dia.
Dalam kegiatan itu, peserta menanam 1.000 bibit pohon mangrove serta membagikan 700 bibit pohon alpukat dan 300 bibit pohon petai kepada masyarakat sekitar. “Penanaman mangrove dilakukan di kawasan muara Way Tuok, sedangkan bibit tanaman buah dibagikan secara langsung kepada warga untuk ditanam di lahan masing-masing,” jelasnya.
Menurutnya, pihak kelurahan memberikan apresiasi yang tinggi terhadap inisiatif para mahasiswa Universitas Lampung yang telah berpartisipasi aktif dalam kegiatan pelestarian lingkungan dan pemberdayaan masyarakat.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada para mahasiswa Unila yang telah membantu kegiatan ini. Ini langkah nyata yang sejalan dengan visi kelurahan untuk menjaga lingkungan sekaligus meningkatkan kesejahteraan warga melalui tanaman produktif,” katanya.
Selain itu, kegiatan penanaman tersebut juga diharapkan dapat memperkuat kesadaran masyarakat terhadap pentingnya menjaga ekosistem pesisir, khususnya melalui pelestarian mangrove yang berfungsi menahan abrasi dan menjaga keseimbangan lingkungan laut.
“Dengan semangat gotong royong dan kepedulian terhadap lingkungan, kegiatan ini menjadi contoh sinergi antara perguruan tinggi, pemerintah, dan masyarakat dalam menciptakan perubahan positif di tingkat local,” pungkasnya. (yogi/*)