Israel Tewaskan Komandan Senior Hizbullah di Beirut, Ketegangan Memuncak
Serangan Udara Israel Tewaskan Empat Orang di Lebanon--
RADARLAMBARBACAKORAN.CO- Israel menewaskan komandan senior Hizbullah, Haytham Ali Tabtabai, dalam serangan udara di pinggiran selatan Beirut. Serangan ini terjadi dua hari setelah Presiden Lebanon menyatakan kesediaan negaranya untuk terlibat dalam perundingan dengan Israel di bawah tekanan internasional.
Hizbullah mengonfirmasi Tabtabai termasuk di antara lima korban tewas, sementara 28 lainnya mengalami luka-luka. Serangan berlangsung di lingkungan Haret Hreik, daerah yang dikenal sebagai markas kelompok tersebut. Tabtabai menjadi komandan paling senior yang terbunuh sejak gencatan senjata November 2024, yang sempat mengakhiri perang selama satu tahun antara Israel dan Hizbullah.
Pekan-pekan terakhir menunjukkan peningkatan ancaman eskalasi, dengan Israel mengklaim Hizbullah sedang mempersiapkan dan mempersenjatai kembali pasukannya. Tekanan juga datang dari Amerika Serikat yang mendesak pemerintah Lebanon mempercepat pelucutan senjata Hizbullah dan melakukan pertemuan dengan Israel.
Kepemimpinan Lebanon mendorong negosiasi tidak langsung, meski isu tersebut menimbulkan perpecahan politik domestik. Presiden Lebanon Joseph Aoun sebelumnya menyatakan kesiapannya untuk bernegosiasi dengan dukungan PBB atau sponsor internasional, guna menetapkan kerangka kerja mengakhiri agresi lintas batas secara permanen. Namun serangan Israel belakangan menunjukkan kurangnya minat untuk berunding secara serius.
Serangan terbaru Israel menewaskan setidaknya 13 orang di kamp pengungsi Palestina terbesar di Lebanon, sebagian besar adalah anak-anak. Hingga kini, lebih dari 300 orang tewas akibat konflik sejak gencatan senjata, termasuk sekitar 127 warga sipil. Israel juga masih menduduki beberapa titik di Lebanon selatan, meski gencatan senjata menyatakan pasukan mereka harus menarik diri.
Para analis menilai Israel ingin melemahkan Hizbullah atau memicu bentrokan dengan militer Lebanon, sementara pemerintah negara tersebut menghadapi tekanan untuk melucuti senjata kelompok itu. Pembunuhan Tabtabai terjadi menjelang kunjungan Paus Leo XIV dan sehari setelah perayaan kemerdekaan Lebanon ke-82, mempertegas ketegangan yang memanas di kawasan tersebut.