Pakistan Gempur Wilayah Afghanistan, 10 Warga Sipil Tewas Termasuk 9 Anak

Pakistan dilaporkan melancarkan serangan udara ke wilayah Afghanistan yang kini dikuasai rezim Taliban dan menewaskan 10 orang. Ilustrasi. Foto: REUTERS--

RADARLAMBAR.BACAKORAN.CO -Ketegangan di perbatasan Pakistan–Afghanistan kembali memanas setelah Pakistan dilaporkan melancarkan serangan udara ke wilayah Afghanistan yang dikuasai Taliban pada Selasa (25/11). Serangan ini menewaskan 10 warga sipil, terdiri dari sembilan anak dan seorang perempuan, serta melukai sedikitnya empat orang lainnya.

Juru bicara pemerintah Taliban, Zabihullah Mujahid, menyebut serangan itu terjadi sehari setelah aksi bom bunuh diri di sebuah pos polisi di Peshawar, Pakistan. Ia mengutuk keras serangan tersebut.

“Pasukan penjajah Pakistan membombardir rumah seorang warga sipil... Akibatnya, sembilan anak serta seorang perempuan gugur sebagai syahid,” tulis Mujahid melalui platform X. Serangan itu dilaporkan menghantam wilayah perbatasan Khost, serta mengenai area sekitar Kunar dan Paktika.

Hingga laporan ini diterbitkan, pemerintah dan militer Pakistan belum memberikan komentar resmi mengenai serangan udara tersebut.

Sementara itu, belum ada kelompok yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan bom bunuh diri di Pakistan sehari sebelumnya. Namun lembaga penyiaran negara PTV melaporkan bahwa para pelaku berasal dari Afghanistan.

Presiden Pakistan Asif Zardari menuduh “Fitna al-Khawarij yang didukung asing” berada di balik serangan tersebut, merujuk pada kelompok militan Tehreek-e-Taliban Pakistan (TTP) yang kerap dituding beroperasi dari wilayah Afghanistan.

Serangan-serangan mematikan juga terjadi sebelumnya, termasuk di ibu kota Islamabad awal bulan ini yang menewaskan 12 orang dan diklaim oleh faksi Taliban Pakistan.

Ketegangan Pakistan–Afghanistan telah meningkat sejak Taliban kembali berkuasa pada 2021. Bentrokan besar di perbatasan pada Oktober lalu menewaskan sekitar 70 orang di kedua sisi, dan gencatan senjata yang ditengahi Turki serta Qatar gagal berlanjut ke kesepakatan jangka panjang karena isu keamanan menjadi titik buntu.

Islamabad menuduh Kabul menampung kelompok militan anti-Pakistan, termasuk TTP. Sebaliknya, Taliban Afghanistan menuding Pakistan tidak menghormati kedaulatan mereka dan turut memberi ruang bagi kelompok yang memusuhi Kabul.

 

Situasi ini belum menunjukkan tanda-tanda mereda, sementara risiko eskalasi konflik di perbatasan kedua negara semakin terbuka.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan