Musim Tanam Gadu, Minta Sawah Irigasi di Garap Maksimal
Ilustrasi Musim Tanam Padi--
PESISIR TENGAH – Pemerintah Kabupaten Pesisir Barat (Pesbar), melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP), mengimbau seluruh petani areal persawahan irigasi agar memaksimalkan proses tanam selama musim tanam gadu 2024.
Kabid Tanaman Pangan dan Holtikultura, Muchtar Husin., mendampingi Kadis KPP Pesbar, Unzir, S.P., mengatakan selama musim tanam gadu yang berlangsung pada April hingga September, luasan areal persawahan yang dapat digarap petani tidak banyak.
“ Pada musim tanam gadu yang merupakan masa tanam saat musim kemarau, membuat hanya sawah irigasi yang bisa digarap oleh petani, sedangkan sawah tadah hujan tidak bisa digarap,” kata dia.
Dijelaskannya, luas sawah irigasi yang ada di Kabupaten Pesbar mencapai 4.920 hektar, sedangkan luas sawah tadah hujan mencapai 3.659,7- hektar yang tersebar di 10 kecamatan.
“ Selama musim tanam gadu, luas sawah yang bisa digarap oleh petani hanya 4.920 hektar, karena itu kami hara petani bisa maksimal dalam melakukan proses tanam dalam rangka memenuhi kebutuhan bras masyarakat,” jelasnya.
Dipaparkannya, luasan sawah irigasi itu tersebar di 10 kecamatan, dengan luasan berbeda setiap kecamatannya seperti Kecamatan Lemong 414 hektar, Pesisir Utara 160 hektar, Karyapenggawa 286 hektar.
“ Selanjutnya, Way Krui 211 hektar, pesisir tengah 64 hektar, Krui Sleatan 278 hektar, Pesisir Selatan 1.445 hektar, Ngambur 1.216 hektar, Ngaras 329 hektar dan Bangkunat 525 hektar,” terangnya.
Menurutnya, dengan adanya jaringan irigasi yang mampu memenuhi kebutuhan air areal persawahan di 10 kecamatan tersbeut, pihaknya berharap selama musim kemarau petani tetap dapat maksimal dalam melakukan proses tanam.
“ Proses tanam saat musim tanam gadu memang tidak semua areal persawahan bisa digarap, berbeda dengan musim tanam rendeng dimana semua areal persawahan bisa digarap karena didukung curah hujan,” pungkasnya. *