DLH Pesisir Barat Kekurangan Armada Sampah
Ilustrasi Armada Pengangkut Sampah--
PESISIR TENGAH – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Pesisir Barat (Pesbar), masih kekurangan armada angkutan sampah untuk menangani persolan sampah terutama di wilayah perkotaan di Kecamatan Pesisir Tengah dan sekitarnya.
Kabid Kebersihan, Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup dan Pertamanan, Ns.Erido Riska, S.Kep., mendampingi kepala DLH Kabupaten Pesbar, Husni Arifin, S.IP., mengatakan, hingga kini sarana dan prasarana penanganan sampah, terutama armada angkutan sampah memang masih minim.
“Kita memang masih sangat kekurangan armada angkutan sampah ini. Karena itu, dalam penanganan sampah setiap hari terutama kendaraan angkutan dilakukan secara bergantian,” katanya.
Dikatakannya, kondisi armada angkutan sampah yang ada di DLH hingga kini yang masih bisa beroperasi antara lain dua unit kendaraan dum truk, satu unit truk amrol, dan tiga unit container amrol. Selain itu, untuk kendaran pick up ada dua unit, dan kendaraan angkutan roda tiga itu terdapat tiga unit. Dengan jumlah armada yang ada itu, pihaknya masih sangat kekurangan.
“ Saat ini masih sangat kekurangan untuk armada angkutan sampah, yang menjadi kebutuhan sehari-hari dalam penanganan angkutan sampah ini,” jelasnya.
Masih kata dia, kekurangan armada angkutan sampah itu antara lain yakni kendaraan dum truk masih kekurangan dua unit, truk amrol masih kuran satu unit, dan container amrol masih kurang tiga unit. Sedangkan, untuk kendaraan angkutan sampah jenis pick up masih kurang tiga unit, serta kendaraan roda tiga masih kurang lima unit kendaraan. Untuk itu, kedepan diharapkan ada penambahan. Menurut dia, sebelumnya DLH setempat juga sudah sering mengusulkan ada penambahan armada angkutan sampah, karena sangat dibutuhkan.
“ Sampai sekarang usulan kita itu belum juga terealisasi. Mudah-mudahan ditahun berikutnya ada penambahan armada angkutan sampah ini. Kita juga berharap masyarakat bisa memahamainya. Pengangkutan sampah kerap terlambat itu salah satunya karena dilakukan secara bergantian, mengingat kondisi armada angkutan sampah yang terbatas,” pungkasnya.*