HUT RI ke-79

Atasi Banjir di Pemukiman, Jalan Pekon Hanakau Perlu Dibangun Drainase

BANJIR musiman yang sering menggenangi jalan dan pemukiman warga di Pekon Hanakau Kecamatan Sukau Kabupaten Lampung Barat diharapkan segera ditangani oleh Pemkab Lampung Barat. Foto Dok --

SUKAU - Banjir musiman yang kerap menggenangi jalan dan puluhan rumah di Pekon Hanakau, Kecamatan Sukau, Kabupaten Lampung Barat (Lambar) diharapkan segera ditangani tuntas oleh Pemkab setempat.

Untuk mengatasi itu, pemerintah kecamatan Sukau mengusulkan pembangunan satu paket drainase (kiri-kanan) pada ruas jalan lingkar kecamatan tembusan menuju Pekon Sukarame, Kecamatan Balikbukit.

Sekcam Sukau, Galih Joko Purnomo mengatakan, sepanjang belum ada pembangunan saluran drainase yang baik maka dipastikan wilayah itu masih kerap dilanda banjir yang selain berdampak pada lalulintas kendaraan juga berdampak terhadap puluhan rumah warga.

“Dulu jalan ini dibangun tidak disertai dengan drainase sehingga itulah yang menjadi penyebab terjadinya banjir, ditambah wilayah itu merupakan dataran rendah alias wilayah cekungan sehingga hujan sebentar saja air mudah menggenang,” ujarnya  

Menurutnya, dibutuhkan pembangunan drainase sepanjang sekitar 100 meter sisi kiri dan kanan jalan, termasuk dukungan pembangunan area resapan air di wilayah tersebut.

“Itu sifatnya usulan, tapi secara teknis dinas PUPR bisa melakukan kajian-kajian, karena kondisi ini sudah dirasakan masyarakat selama bertahun-tahun dan memang belum ada tindaklanjutnya,” imbuhnya.

Sementara itu, Pj Peratin Hanakau Pajrianto, S.I.P., membenarkan kondisi bencana banjir yang sering kali menggenangi jalan utama di pekon setempat, tapi pihaknya tidak dapat berbuat banyak karena disamping penanganan yang besar juga dibutuhkan kajian-kajian oleh pihak yang berkompeten.

“Ya sudah sering, setiap hujan pasti jalan itu kebanjiran. Kondisi sering mengakibatkan kemacetan kendaraan karena ketinggian genangan air mencapai selutut orang dewasa. Salah satu penyebabnya karena tidak ada saluran drainase dan minimnya lokasi serapan,” kata dia. 

Kondisi itu, terus dia, hampir terjadi setiap wilayah itu dilanda hujan. Yang lebih memperihatinkan lagi, ketika banjir lingkungan rumah warga menjadi kotor sehingga menggangu kondisi kesehatan masyarakat.

“Tentu kami sangat prihatin, karena ini sudah sering dan belum juga ada penanganan. Kalau laporan dari pekon sudah kami sampaikan ke Pemkab, bahkan Dinas PUPR bersama dinas terkait sudah pernah turun, tapi hingga kini belum ada tindaklanjutnya,” tandasnya. *

Tag
Share