HUT RI ke-79

AIRHITAM NIHIL KASUS DBD, Begini Trik dan Tips Camat dan Kapuskes

UPT Puskesmas Airhitam mampu berhasil melakukan pencegahan DBD dengan predikat zero kasus DBD. Foto Rinto Arius --

AIRHITAM -  Hingga pertengahan Juli 2024, hampir merata di semua wilayah Kabupaten Lampung Barat (Lambar) ditemukan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) yang disebabkan gigitan nyamuk Aedes Aegypti.

Keadaan itu sempat mengkhawatirkan dan memaksa Tenaga Kesehatan (Nakes) kerja ekstra dan dari hasil analisa munculnya DBD di Lambar yang terkenal derah sejuk atau sulit untuk berkembangnya nyamuk DBD tersebut akibat pengruh cuaca (pancaroba).

Namun, berdasarkan catatan data yang berhasil di himpun dari Dinas Kesehatan (Diskes) Lambar, Kecamatan Airhitam menjadi satu-satunya yang berhasil lepas dari kasus DBD atau zero terhitung hingga saat ini 22 Juli 2024. 

Padahal di kecamatan tetangga seperti ditangani Puskesmas Pajarbulan, Kecamatanway Tenong total 32 kasus dan Kecamatan Gedungsurian terdapat tiga kasus.

Menyikapi itu Camat Air Hitam Bambang Hermanto, S.Pd.I, M.M., saat dikonfirmasi menyampaikan rasa syukur dengan tidak adanya masyarakat yang terdiagnosa mengalami DBD di kecamatan itu khususnya sebagaimana data yang dimiliki oleh pemkab Lambar yakni Dinkes. 

Pihaknya mulai saat mulai merebaknya DBD di wilayah Lampung Barat awal tahun bahkan jumlah yang terserang relatif tinggi. Pihak kecamatan bersama Puskesmas dengan dinas instansi, pekon sekolahan dan unsur masyarakat langsung melakukan koordinasi dengan memberikan himbauan untuk melakukan upaya pencegahan. 

Diantaranya, menerapkan anjuran pemerintah melakukan berbagai tips mulai dari membersihkan tempat yang berpotensi menjadi lokasi munculnya aides aigepty, hingga penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

"Kami merasa senang dn bersyukur kalau dengan kondisi baik selama merebaknya DBD, dan capaian ini tak lepas dari kekompakan dan kebersamaan mulai dari dinas instansi kecamatan, Puskesmas, Pekon dan sekolahan serta masyarakat dan unsur komponen lainnya dalam melakukan kiat pencegahan," sebutnya. 

Dengan status nol kasus DBD tersebut camat mengingatkan warga untuk tetap menjaga upaya pencegahan dengan kiat PHBS. Jangan justru dengan tidak terjadinya kasus masyarakat lalai sehingga justru terjadi kasus. 

Sementara, Kepala puskesmas Nurbaiti, S.Kep., Ners., menjelaskan upaya yang dilakukan dalam mencegah terjadinya kasus DBD pada dasarnya bentuk pemberian hak pemahaman kepada masyarakat yang disampaikan melalui sosialisasi di hadir kan pada setiap kegiatan atau pun  kesempatan baik melalui rakor Kecamatan  , pertemuan PKK, Uspika, peratin, Kader Posyandu dan Lintas sektoral  lain nya dengan saling bahu membahu untuk info tentang DBD baik tanda dan gejala, termasuk cara pencegahannya.

"Utamanya juga masyarakat cekat dalam melakukan antisipasi melalui sosialisasi yang terus kita sampaikan pada setiap momen," ujarnya. *

Tag
Share