STABILKAN HARGA JUAL GAS ELPIJI, Pertamina Patra Niaga Terus Gelar Operasi Pasar
OPERASI PASAR : PT Pertamina Patra Niaga Lampung terus melakukan operasi pasar dengan menjual LPG 3 Kg langsung ke masyarakat sesuai HET di Kecamatan Way Tenong dan Sekincau pada Jum’at 2 Agustus 2024. Foto Dok --
BALIKBUKIT – Dalam rangka menekan kenaikan harga Liqud Petroleum Gas (LPG/Elpiji) 3 kilogram yang terjadi di tingkat pengecer di sejumlah wilayah di Kabupaten Lampung Barat (Lambar), PT Pertamina Patra Niaga Lampung terus menggelar operasi pasar Elpiji 3 kilogram, langsung ke masyarakat sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET).
Kegiatan OP tersebut terus digelar di berbagai pangkalan resmi Elpiji yang ada di wilayah Kecamatan Way Tenong dan Sekincau pada Jum’at 2 Agustus 2024.
Sales Branch Manager Pertamina Patra Niaga Area Lampung Reza Pangestu melalui Wakil Kepala Bidang Wilayah IV DPC Hiswana Migas Lampung Iskandar Muda menjelaskan, operasi dilakukan sebagai langkah sigap dari PT Pertamina dalam menyikapi keluhan warga terkait kenaikan harga Elpiji 3 Kg di wilayah Way Tenong dan Sekincau.
“Sampai hari ini kegiatan OP masih terus berlanjut, dengan fokus pelaksanaan di wilayah Way Tenong dan Sekincau. Para agen melalui pangkalan-pangkalan yang ada menjual dengan harga HET langsung ke rumah tangga maupun usaha mikro,” ujarnya
Dikatakannya, operasi pasar sebelumnya telah dimulai sejak Kamis 1 Agustus 2024 yang diawali di Kecamatan Way Tenong oleh PT Rachmat Mulia Lestari yang berlokasi di Pangkalan Elpiji Nasiudin, Pekon Sukananti yang selanjutnya akan dilaksanakan di sejumlah pangkalan lainnnya di Kecamatan Way Tenong maupun Sekincau.
“Kegiatan ini akan berlanjut selama beberapa hari kedepan, setiap pangkalan mendapat alokasi dengan jumlah bervariasi mulai dari 100 hingga 200 tabung dengan harga jual sesuai HET yakni sebesar Rp 19.500 pertabung untuk wilayah Way Tenong dan Rp20.000 pertabung untuk wilayah Sekincau,” jelasnya.
Lebih lanjut diterangkan Iskandar Muda bahwa sebetulnya masyarakat bisa mendapatkan Elpiji 3 Kg dengan harga sesuai HET sepanjang pembelian dilakukan di tingkat pangkalan. Disana, masyarakat mendapat kepastian harga sesuai HET sesuai ketentuan pemerintah.
“Sebetulnya kami sudah sering menyarankan masyarakat maupun usaha mikro agar bisa membeli Elpiji langsung ke pangkalan, karena harganya sudah pasti sesuai HET. Begitupun dengan Pangkalan selalu kami tekankan agar penjualan mengutamakan rumah tangga dan usaha mikro dan tidak diperbolehkan mengecer dengan skala besar,” tandasnya.
Diketahui, sebelumnya harga jual elpiji subsidi pemerintah ukuran tiga kilogram di Kecamatan Sekincau dan Way Tenong, Kabupaten Lampung Barat yang mengalami kenaikan jauh diatas HET kondisi itu dikeluhkan masyarakat.
Sebagaimana diungkapkan beberapa Ibu Rumah Tangga (IRT) di wilayah itu, baik di Kecamatan Sekincau maupun di Way Tenong, telah cukup lama berlangsung harga Elpiji ukuran 3 kilogram mengalami lonjakan yang signifikan.
“Kami tidak tahu sekarang ini kok harga Elpiji di warung pengecer cukup tinggi Rp30.000 sampai 35.000 pertabung, selain daripada itu kami juga sulit untuk mendapatkan," ungkap ibu rumah tangga, yang enggan namanya ditulis.
Terusnya, meski sekarang ini harga jual tabung elpiji 3 kilogram terbilang ringan walaupun di atas Rp30.000 bagi yang memiliki usaha perkebunan kopi, lantaran harga jual biji kopi kering Rp60.000 lebih.
"Kalau kenaikan ini faktor tingginya harga jual kopi, tentu tidak semua masyarakat Lampung Barat ini memiliki usaha tersebut. Oleh sebab itu kami meminta kepada pemerintah jangan hanya berdiam diri melainkan dapat memperhatikan kondisi masyarakat," pinta warga.
Saat dikonfirmasi beberapa warung pengecer yang juga minta dirahasiakan identitasnya, terjadinya lonjakan kenaikan tersebut karena stok jatah dari agen resmi mengalami pengurangan.