10 Sahabat Dijamin Masuk Surga, Abdurrahman bin Auf Pedagang yang Dermawan
Radarlambar.bacakoran.co – Ada seorang sahabat Rasulullah yang sangat gemar menginfakkan di jalan Allah. Dialah Abdurrahman bin Auf yang merupakan salah satu dari 10 sahabat Rasulullah yang dijamin masur surga. Beliau terkenal dengan kekayaan dan sifat dermawannya yang luar biasa.
Setiap kegiatan perdagangan yang dilakukannya, selalu menghasilkan keuntungan yang sangat banyak. Infak yang dikeluarkannya pun sangat dahsyat jumlahnya. Abdurrahman bin Auf termasuk dalam salah satu sahabat yang masuk Islam sebelum ada pertemuan di darul Arqam. Dia juga salah satu sahabat yang mengikuti perang Badar yang memiliki banyak keutamaan.
Rasulullah pernah menyampaikan bagi para pahlawan Badar : “ Lakukanlah apa yang kalian mau, Allah benar-benar telah mengampuni kalian,” (Hr. Bukhari-Muslim).
Ketika Rasulullah dan para sahabat diizinkan Allah untuk hijrah ke Madinah. Abdurrahman bin Auf termasuk dalam orang-orang yang pertama berangkat hijrah pada saat itu. Pada saat dia hendak hijrah ke Madinah, Kamu kafir Quraisy melarang membawa harta bendanya. Namun dia rela. Dia memilih untuk tetap berhijrah ke Madinah meski kehilangan semua hartanya.
Sesampainya di Madinah. Dia dipersaudarakan dengan Sa’ad bi Rabi al-Anshari oleh Rasulullah. Ketika Sa’ad menawarkan separuh harta miliknya. Abdurrahman hanya menjawab “ Semoga Allah memberkahi hartamu dan keluarga mu. Tunjukkanlah kepadaku dimana pasar,”
Abdurrahman bin Auf memang sosok yang pandai dalam jual beli. Dengan uang secukupnya, dia bisa sukses kembali. Kemudian, dia menikahi perempuan Anshar. Dia menikah dengan mahar emas yang besar dan beratnya seperti sebutir kurma. Rasulullah memintanya mengadakan pesta pernikahan.
Rasulullah sangat menghargai kemandirianAbdurrahman bin Auf dalam hal ekonomi. Rasulullah bersabda : “ Seseorang yang mencari kayu bakar lalu memanggulnya lebih baik dari pada orang yang mengemis yang kadangkala diberi atau di tolak,” (Hr. Bukhari).
Sabda Nabi ini membuat seluruh kaum muslimin yang ada dimadinah semangat untuk bekerja. Ada yang menjadi petani, pedagang dan buruh. Bahkan perempuan pun ikut bekerja.
Ketika Rasulullah bersiap untuk menghadapi perang tabuk, pasukan kaum muslimin kekurangan perbekalan, sehingga banyak yang ditolak ikut oleh Rasulullah, karena kurangnya kendaraan. Dalam kondisi tersebut, Rasulullah meminta kaum Muslimin mengorbankan harta bendanya di jalan Allah. Abdurrahman bin Auf sekali lagi menjadi pelopor dalam menginfakkan hartanya.
Saking banyaknya harta yang dia infakkan, hingga membuat Umar bin Khattab bersisik kepada Rasululla, “Sepertinya Badurrahman berdosa, tidak meninggalkan uang sedikitpun untuk istrinya,”. Rasulullah langsung bertanya kepada Abdurrahman bin Auf, “ Adakah kau tinggalkan harta untuk istrimu?” Abdurrahman menjawab, “ Ada, mereka saya tinggali lebih banyak daripada yang saya sumbangkan,” Berapa?” tanya Rasulullah. “ Sebanyak rezeki, kebaikan dan upay yang dijanjikan Alla,” Jawab Abdurrahman.
Sebelum wafat, Abdurrahman bin Auf menginfakkan 40.000 dinar hartanya untuk para sahabat yang pernah ikut perang badar. Setiap orang mendapatkan 400 dinar, termasuk Ali bin Abi Thalib, Utsman bin Affan, ia juga memberikan hadiah kepada Ummul Mukminin, para istri Nabi.
Abdurahman bin Auf wafat pada usia 75 tahun, beliaun dishalatkan oleh saingannya dalam berinfak dijalan Allah, yaitu Utsman bin Affan dan di usung oleh Sa’ad bin Abi Waqqash ke pemakaman Al-Baqi, beserta banyak sahabat lainnya.(*)