Disebut Bikin Hancur UMKM, Menkominfo Larang Aplikasi Temu Masuk RI

Kamis 03 Oct 2024 - 18:08 WIB
Reporter : Edi Prasetya
Editor : Edi Prasetya

Radarlambar.bacakoran.co- Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi menerasikan secara bhawa tidak ada ruang bagi aplikasi ‘Temu’ di Indonesia.

Platform e-commerce tersebut dianggap sebagai ancaman serius yang bisa 'membunuh' usaha kecil, mikro dan menengah (UMKM).


“Kita tetap larang (Aplikasi Temu beroperasi di Indonesia). Hancur UMKM kita kalau dibiarin,”ucap Budi Arie di Kantor Kominfo Jakarta, Selasa (1/10).

Budi menegaskan Temu tidak akan bisa masuk ke pasar Indonesia jika mengancam ekosistem UMKM di Indonesia. Sebab, platform belanja online itu menghubungkan langsung konsumen dengan para produsen.

Artinya, tidak ada lagi reseller, affiliator maupun pihak ketiga dalam rantai pasok tersebut, sehingga lebih berbahaya bagi UMKM. Disamping itu, harga yang ditawarkan aplikasi tersebut juga terlewat murah.“Temu tidak bisa, karena merusak ekosistem, terutama UMKM Indonesia,”jelas Budi.

“Kita tidak akan kasih kesempatan. Masyarakat rugi . kan kita mau jadi ruang digital , itu untuk membuat masyarakat produktif dan lebih untung, sementara kalau membuat masyarakat rugi buat apa,”tegasnya.

Diketahui, sebelumnya Kementerian Koperasi dan UKM menyebutkan aplikasi Temu asal China telah mencoba mendaftar untuk beroperasi di Indonesia sebanyak tiga kali.

Temu mendaftar melalui Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kemenkumham. Namun demikian, pendaftaran Temu tidak disetujui karena telah memiliki merek bisnis yang menggunakan nama itu.

“Temu sudah mendaftar ke Kemenkumham untuk hak merk-nya per September 2022. Jadi sejak 7 September lalu, sudah tiga kali ya berupaya mendaftarkan merk. Tapi memang kebetulan di Indonesia sudah ada yang punya,”ujar Staf Khusus Menteri Bidang Pemberdayaan Ekonomi Kreatif Fiki Satari dalam diskusi media, awal Agustus lalu.

Fiki mengatakan, Temu masih berusaha masuk ke Indonesia dengan mengajukan banding ke Kemenkumham. Kendati demikian, Fiki menyebutkan bahwa model bisnis yang menghubungkan pabrik dengan konsumen secara langsung tersebut tidak sesuai dengan kebijakan perdagangan Indonesia.

Dikesempatan sama, Direktur Utama Smesco Indonesia Wientor Rah Mada mengatakan, jika Temu masuk ke Indonesia maka UMKM dalam negeri dapat terancam. Sebab, Temu menawarkan produk dengan harga yang sangat murah.

Bahkan di negara-negara lain seperti Thailand maupun Amerika Serikat (AS), Temu memberikan diskon sampai dengan 90 persen.(*)

Kategori :