Ketahui Fakta Tentang Hoarding Disorder, Apakah Anda Salah Satunya?

Minggu 06 Oct 2024 - 18:05 WIB
Reporter : Yayan Prantoso
Editor : Edi Prasetya

Radarlambar.bacakoran.co - Hoarding disorder adalah kesulitan dalam membuang harta benda karena kebutuhan untuk menyelamatkan harta benda tersebut. Biasanya hoarding disorder sering membuat kondisi rumah menjadi sempit. Hal itu karena penuh dengan barang-barang yang dinilai sudah tidak diperlukan lagi.

Meski tidak berdampak terhadap kehidupan sehari-hari, tapi kondisi itu bisa jadi berpengaruh dalam kehidupan. Selain itu, seseorang yang mengalami kondisi tersebut juga sering tidak merasa jika yang dialaminya itu sebagai gangguan.

- Apa Penyebab Hoarding Disorder?

Sampai dengan saat ini belum diketahui pasti apa yang menyebabkan hoarding disorder. Mungkin bisa jadi karena genetik seseorang, atau memang gangguan fungsi otak, bahkan peristiwa kehidupan tertentu yang menjadi penyebab kondisi tersebut terjadi.- Apa Saja Faktor Risiko Hoarding Disorder?

Hoarding disorder juga mungkin bisa terjadi sejak seseorang menginjak pada usia 11 sampai dengan 15 tahun, Beberapa faktor pemicu risiko hoarding disorder itu antara lain :

1.Faktor Kepribadian

Biasanya seseorang yang memiliki gangguan ini juga memiliki temperamen atau mental yang penuh dengan ragu-ragu..

2.Sejarah Dalam Keluarga

Kondisi ini juga bisa saja terjadi karena menurun dalam keluarga atau keturunan. Misalnya, jika anda memiliki orang tua yang memang memiliki gangguan seperti ini, maka anda atau saudara kandung anda juga kemungkinan akan mengalaminya. 

- Beberapa Gejala Hoarding Disorder

Gejala hoarding disorder biasanya ditandai dengan kebiasaannya menyimpan barang dalam jumlah yang berlebihan. Menumpuk barang-barang secara bertahap di dalam rumah, hingga akhirnya kesulitan untuk membuang barang-barang tersebut karena masih merasa sayang untuk dibuang.

- Bagaimana Pengobatan Hoarding Disorder?

Pengobatan pada gangguan ini juga kemungkinan merupakan tantangan yang berat, karena seseorang yang mengalami kondisi ini biasanya tidak percaya jika mereka membutuhkan pengobatan untuk dirinya. Salah satunya yang isa dilakukan yakni melalui Psikoterapi, atau dengan metode lain, termasuk dalam pencegahannya.(*)

Kategori :