Radarlambar.bacakoran.co - Transmisi motor matic, yang dikenal dengan sistem Continuously Variable Transmission (CVT), terdiri dari berbagai komponen penting. Namun, banyak pengguna mengalami masalah slip, yaitu saat putaran mesin meningkat tetapi tidak menghasilkan tenaga yang optimal.
Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan CVT mengalami slip, mulai dari kebocoran oli hingga komponen yang aus. Jun Ahmad, pemilik bengkel JRF Racing di Kapin, Jakarta Timur, menjelaskan pentingnya memeriksa seal kruk as. "Seal ini seringkali bocor pada beberapa motor," ujarnya.
Jika seal kruk as rusak, oli mesin bisa bocor, menyebabkan area CVT menjadi basah dan berujung pada slip. Solusi untuk masalah ini adalah dengan mengganti seal kruk as yang bocor untuk mencegah kebocoran oli lebih lanjut.
Selain itu, komponen lain yang perlu diperhatikan adalah kampas kopling dan mangkok ganda. Kedua bagian ini berfungsi menciptakan gesekan yang diperlukan agar motor dapat berjalan. Seiring waktu, kampas kopling dan mangkok ganda dapat aus dan menipis, yang merupakan hal wajar akibat pemakaian.
Slip pada CVT yang dibiarkan dapat mengakibatkan motor menjadi boros bahan bakar. Selain itu, motor juga akan terasa kurang responsif karena banyak tenaga mesin yang terbuang. Oleh karena itu, sangat penting untuk segera mengganti komponen di CVT jika terjadi keausan atau kerusakan. (*)