KPU Pesbar Intensifkan Edukasi Politik bagi Pemilih Pemula
KPU Pesisir Barat terus intensifkan sosialisasi kepemiluan kepada pemilih pemula di lingkungan sekolah. foto _ dok.--
PESISIR TENGAH - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Pesisir Barat (Pesbar) terus mengintensifkan kegiatan sosialisasi kepemiluan yang menyasar pemilih pemula, terutama para siswa di jenjang SMA sederajat yang telah atau akan memasuki usia 17 tahun.
Anggota KPU Pesbar Divisi SDM dan Partisipasi Masyarakat (Parmas), Irwansyah, mengatakan bahwa, langkah ini menjadi salah satu strategi utama lembaga penyelenggara pemilu tersebut untuk memastikan generasi muda memahami hak, kewajiban, serta peran krusial mereka dalam proses demokrasi, baik pada Pemilu maupun Pilkada mendatang.
“Dalam beberapa pekan terakhir, KPU Pesbar juga telah melakukan rangkaian kunjungan ke sejumlah sekolah. Bahkan pada Kamis, 20 November 2025 nanti, akan kembali melaksanakan kegiatan serupa yakni di SMAN 1 Pesisir Selatan,” katanya.
Dikatakannya, sosialisasi kepada pemilih pemula merupakan agenda prioritas yang harus dijalankan secara berkelanjutan. Keberadaan pemilih pemula selalu menjadi segmen penting dalam setiap penyelenggaraan pemilu maupun pilkada karena jumlahnya terus meningkat dan memiliki pengaruh signifikan terhadap tingkat partisipasi.
“Kami berharap para siswa yang nantinya memiliki hak suara dapat memahami perannya sebagai pemilih pemula, mulai dari pentingnya menggunakan hak pilih, cara mengenali informasi kepemiluan yang benar, hingga sikap kritis terhadap potensi hoaks dan politisasi di ruang digital,” kata Irwansyah.
Dijelaskannya, keterlibatan aktif pemilih muda sangat menentukan masa depan demokrasi di tingkat lokal maupun nasional. Kegiatan sosialisasi di sekolah juga menjadi wadah untuk memperkenalkan berbagai tahapan pemilu dan pilkada, termasuk cara memastikan terdaftar sebagai pemilih, mengenali calon pemimpin secara objektif, hingga memahami prosedur pemungutan suara di TPS.
“KPU tidak hanya bertugas menyelenggarakan pemilu, tetapi juga memastikan masyarakat, terutama pemilih muda, memiliki pemahaman yang memadai tentang proses demokrasi sehingga mereka tidak sekadar datang ke TPS, tetapi benar-benar menyalurkan suara secara sadar dan bertanggung jawab,” ujarnya.
Selain memberikan pemaparan langsung, KPU Pesbar juga menyisipkan materi tentang bahaya disinformasi yang sering menyasar pemilih muda, terutama melalui media sosial. Karena itu, ia juga menekankan pentingnya kecakapan digital bagi siswa agar tidak mudah terjebak dalam arus informasi yang belum terverifikasi.
“Pemilih pemula sering kali menjadi target penyebaran hoaks karena minimnya pengetahuan politik. Karena itu kami memberikan penekanan khusus pada literasi digital agar mereka lebih siap menghadapi dinamika informasi saat masa kampanye,” katanya.
Upaya meningkatkan partisipasi pemilih pemula sebenarnya bukan hanya menjadi agenda KPU Pesbar, tetapi juga menjadi program nasional KPU RI. Dalam berbagai kesempatan, lembaga tersebut menekankan bahwa pemilih pemula berperan sebagai fondasi regenerasi politik dan penentu arah masa depan bangsa.
“Sebagian besar daerah di Indonesia telah menerapkan strategi jemput bola serupa, yakni menjadikan sekolah sebagai pintu masuk edukasi kepemiluan,” pungkasnya. (yayan/*)