AIRHITAM - Pekon Rigisjaya, Kecamatan Airhitam, Kabupaten Lampung Barat (Lambar), tak hanya dikenal sebagai destinasi wisata Kampoeng Kopi, tetapi juga menjadi contoh inspiratif bagaimana pekon memanfaatkan Anggaran Dana Desa (ADD) untuk mendukung ketahanan pangan masyarakat.
Di bawah kepemimpinan Pj Peratin Hamidi Sukarman, Rigisjaya sukses memanfaatkan lahan dan pekarangan warga untuk program ketahanan pangan.
Beragam bantuan hewani dan nabati disalurkan kepada masyarakat, di antaranya benih ikan lele untuk mendukung sektor perikanan, yang kini menjadi alternatif usaha selain perkebunan kopi.
Tak hanya itu, bibit hortikultura seperti bawang daun, kacang tanah, cabai rawit, hingga pupuk kandang juga diberikan kepada masyarakat, termasuk Kelompok Wanita Tani (KWT).
Dukungan ini memungkinkan warga untuk menanam sendiri kebutuhan dapur mereka, sehingga mampu mengurangi pengeluaran harian.
Bahkan, hasil panen yang melimpah membuka peluang bagi masyarakat untuk menjualnya sebagai tambahan pendapatan.
“Program ini diharapkan dapat meningkatkan kemandirian pangan masyarakat sekaligus menjadi langkah nyata menjaga kestabilan ekonomi keluarga,” ujar Hamidi Sukarman.
Program ini tak hanya mengurangi ketergantungan pada pasar, tetapi juga menumbuhkan semangat gotong royong dan kreativitas masyarakat.
Pekon Rigisjaya kini menjadi bukti bahwa dengan pengelolaan dana yang tepat dan kolaborasi yang kuat, sebuah pekon mampu menciptakan ketahanan pangan dan kesejahteraan bersama.
Semangat ini menjadi inspirasi bagi pekon lain untuk mengembangkan potensi lokal dan membangun kemandirian masyarakat.
Rigisjaya, sebuah pekon kecil dengan visi besar, telah menunjukkan bahwa perubahan nyata dimulai dari akar rumput. *