PESISIR TENGAH – Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Pesisir Barat (Pesbar) memastikan ketersediaan pupuk bersubsidi jenis Urea dan NPK untuk petani di daerah setempat akan aman hingga akhir tahun 2024. Hal ini menyusul isu kelangkaan pupuk subsidi yang beredar di masyarakat, terutama di wilayah Kecamatan Karyapenggawa.
Kabid Prasarana Pertanian, Ade Kurniawan, S.P., yang mendampingi Kadis DKPP Pesbar, Unzir, S.P., menjelaskan bahwa pihaknya langsung turun ke lapangan untuk menanggapi keluhan terkait kelangkaan pupuk di beberapa wilayah.
”Kami melakukan pengecekan lapangan setelah mendengar keluhan dari petani yang merasa kesulitan mendapatkan pupuk subsidi. Setelah kami telusuri, ternyata isu tersebut tidak sepenuhnya benar,” kata Ade, Selasa, 26 November 2024.
Menurut Ade, hasil verifikasi yang dilakukan oleh penyuluh pertanian setempat menunjukkan bahwa tidak ada kelangkaan pupuk subsidi di kios-kios pengecer. Namun, beberapa petani yang telah menebus pupuk subsidi sesuai kuota yang ditetapkan untuk tahun 2024 merasa kesulitan karena tidak bisa membeli lagi setelah kuota mereka habis.
Lebih lanjut, Ade menjelaskan bahwa dalam sistem pendistribusian pupuk subsidi, setiap petani yang tergabung dalam kelompok tani dan terdaftar dalam Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) sudah memiliki kuota masing-masing yang harus dipenuhi.
”Setiap petani sudah memiliki kuota pupuk subsidi selama satu tahun, yang disesuaikan dengan kebutuhan tanaman mereka. Kuota ini harus digunakan dengan bijak pada setiap periode tanam,” tambahnya.
Pihak DKPP Pesbar juga menegaskan bahwa stok pupuk subsidi hingga saat ini masih cukup untuk memenuhi kebutuhan petani. ”Untuk pupuk Urea, stok kami masih ada sekitar 1.500 ton, dan untuk pupuk NPK ada 5.000 ton. Jumlah ini masih mencukupi untuk memenuhi kebutuhan petani sesuai dengan kuota yang ada,” jelas Ade.
DKPP Pesbar berharap agar para petani dapat memaksimalkan penggunaan pupuk subsidi mereka sesuai dengan kuota yang telah ditentukan, agar kebutuhan pupuk untuk tanaman padi dan komoditas lainnya dapat terpenuhi dengan baik.
”Kami mengimbau agar petani tidak memaksakan untuk membeli pupuk melebihi kuota yang telah ditetapkan. Jika kuota sudah habis, maka tidak ada lagi pupuk subsidi yang bisa diterima sampai periode berikutnya,” ujar Ade.
Kadis DKPP Pesbar, Unzir, S.P., juga menegaskan pentingnya kesadaran petani dalam memanfaatkan kuota pupuk subsidi dengan bijak.
”Kami berharap agar masyarakat, khususnya petani, tidak terburu-buru mengeluhkan kelangkaan pupuk jika kuota mereka sudah habis. Pupuk subsidi yang ada saat ini sudah ada pemiliknya masing-masing, dan distribusinya dilakukan secara terencana,” kata Unzir.
Pihak DKPP Pesbar juga terus melakukan pemantauan secara rutin terhadap distribusi pupuk subsidi melalui seluruh kios pengecer di wilayah Kabupaten Pesbar.
”Pemantauan ini dilakukan setiap bulan untuk memastikan ketersediaan dan distribusi pupuk sesuai dengan yang telah direncanakan. Kami juga selalu siap untuk turun ke lapangan jika ada masalah atau kendala yang dihadapi oleh petani,” tambah Ade.
Dengan stok pupuk yang masih mencukupi dan pengawasan yang intensif, DKPP Pesbar optimis bahwa kebutuhan pupuk subsidi bagi petani akan tetap terjaga hingga akhir tahun. Pihaknya juga berharap agar petani bisa lebih bijak dalam memanfaatkan kuota pupuk yang telah diberikan agar tidak ada kelangkaan yang terjadi di masa mendatang. (yogi/*)