Radarlambar.bacakoran.co- Sebuah fenomena unik baru-baru ini terjadi di Gunung Agung, Kabupaten Karangasem, Bali. Video yang viral di media sosial menunjukkan munculnya air terjun dadakan di kawasan tersebut, yang memikat perhatian banyak orang.
Penjelasan dari Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar menyebutkan bahwa fenomena tersebut disebabkan oleh hujan lebat yang mengguyur wilayah tersebut.
Koordinator Analisa dan Prakiraan Stasiun Klimatologi Bali, Made Dwi Wiratmaja, mengungkapkan bahwa curah hujan yang sangat tinggi sejak awal Desember 2024 menyebabkan volume air yang melimpah di area Gunung Agung.
Hujan lebat yang turun di beberapa titik pengamatan di Karangasem, seperti di Pos Hujan Besakih dan Pempatan, mencatatkan curah hujan lebih dari 100 mm per hari, bahkan lebih dari 150 mm pada beberapa hari, menciptakan kondisi tanah yang jenuh.
“Dari hujan yang turun, air mengalir menuju jalur sungai di sekitar Gunung Agung, sehingga membentuk aliran yang terlihat seperti air terjun,” jelas Dwi Wiratmaja.
Air terjun dadakan ini muncul pada berbagai titik, salah satunya di ketinggian sekitar 2.100 meter di atas permukaan laut, di jalur pendakian Pasar Agung. Aliran air tersebut mengalir melalui jalur-jalur lahar yang biasanya kering saat musim kemarau.
Meskipun pemandangan ini terlihat menakjubkan, namun fenomena tersebut membawa dampak tertentu. Salah satunya adalah peningkatan risiko pada jalur pendakian yang menjadi licin dan tanah yang lebih labil.
Wayan Widi Yasa, seorang pemandu pendakian Gunung Agung, menyampaikan bahwa hujan lebat dalam beberapa hari terakhir membuat kondisi jalur pendakian semakin berbahaya. Beberapa grup pendaki, termasuk turis asing, bahkan terpaksa membatalkan pendakian karena kondisi cuaca yang buruk.
Widi mengimbau kepada calon pendaki untuk selalu berkoordinasi dengan pemandu lokal dan memeriksa kondisi cuaca sebelum memutuskan untuk mendaki, guna memastikan keselamatan.
Dengan intensitas hujan yang tinggi dan fenomena alam yang terjadi, warga dan wisatawan diminta untuk lebih waspada terhadap kondisi cuaca ekstrem yang dapat berpengaruh pada keamanan perjalanan dan aktivitas di sekitar Gunung Agung.(*)