BALIKBUKIT - Koalisi Kependudukan Indonesia (KKI) Kabupaten Lampung Barat melakukan Audiensi, Koordinasi, dan Konsultasi dengan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Lampung Barat di Ruang Rapat Bappeda kompleks perkantoran Pemkab setempat, Minggu (15/12/2024).
“Kegiatan ini berkenaan dengan gagasan semboyan “Liwa Raya” kata Wakil Ketua KKI Kabupaten Lampung Barat, Drs. Sandarsyah mendampingi Ketua KKI Drs. Tono Suparman,” Minggu (15/12/2024)
Selanjut kata Sandarsyah, KKI Kabupaten Lampung Barat diterima dan difasilitasi oleh Kabid Fisik, Eric Enrico, S.Hut., Kabid Perekonomian dan Kesejahteraan Masyarakat Rika Apriyantishinta, S.T., MKM., Med.Sc, dan Ahli Muda Analisis Kebijakan, Marjohan, S.H. M.M.
Dijelaskannya, adapun Visi KKI adalah menjadikan penduduk sebagai pelaku dan sasaran pembangunan sehingga terlaksana pembangunan dari, oleh, dengan, dan untuk penduduk. Sedangkan Misinya yaitu menggalang kemitraan dengan semua unsur, baik pemerintah maupun masyarakat dan swasta dalam pembangunan kependudukan, melakukan advokasi untuk mengarusutamakan kependudukan dan keluarga dalam pembangunan, dan menjadi lumbung pikir bagi peningkatan kapasitas semua pemangku kepentingan terkait dalam pembangunan berkelanjutan.
Lalu, menggerakkan, mengaktualisasikan dan menjadi katalisator pembangunan kependudukan serta menjadi wahana independen untuk memantau dan mengevaluasi perkembangan kependudukan dan pembangunan keluarga.
Lanjut dia, KKI Kabupaten Lampung Barat mempunyai gagasan atau ide tentang “Liwa Raya”. Liwa Raya yaitu suatu kawasan atau wilayah yang menyangkut kesamaan dan kesatuan aspek geografi, demografi, dan teritorial dengan Liwa sebagai ibukota Kabupaten Lampung Barat.
Berkenaan dengan wacana Kota Liwa Raya, ada empat alasan menurut KKI Kabupaten Lampung Barat mengapa Kota Liwa layak menuju Kota Liwa Raya. Dari sisi sejarah, Liwa termasuk kota tua, hal ini dapat dilihat pada keberadaannya di peta nasional tahun 1959 – 1960. Ada tiga wilayah di Lampung yang tergambar dalam peta tersebut Liwa dan Krui, Kota Agung, dan Kota Bumi.
Secara Sosial, lanjut Sandarsyah, masyarakat Liwa merupakan masyarakat majemuk/heterogen. Sedangkan secara budaya, Liwa memiliki budaya Sai Batin, Sekura, Nyambai, Bedikir dan sebagainya.
“KKI Kabupaten Lampung Barat ingin mengangkat citra Kota Liwa, seperti halnya kota-kota lainnya yang ada di Indonesia sepertinya halnya di Provinsi Jawa Barat ada Bandung Raya, di Provinsi Jawa Tengah ada Semarang Raya dan Solo Raya, Provinsi Jawa Timur ada Surabaya,” tegas dia
“Raya artinya besar, dan terkait gagasan Liwa Raya ini kita melihat dari berbagai aspek dan kajian yaitu sejarah, sosial, ekonomi, dan budaya,” sambungnya.
Masih kata Sandrasyah, dikutip dari buku Rapport Nopens Den A Anleg Van Staatsspoorwegen In Zuid-Sumatra yang diterbitkan oleh Batavia Landsdrukkerij pada 1911 ada 7 marga yang ada di wilayah Lampung Barat yaitu Soekau (Boeaijbetanding, Pagardewa, Boemiagoeng, Negeriratoe, Boemidjawa, Koenjajan, Kedamaijan, Tandjoengkemala, Pekonbalak, dan Soekamerga), Liwa (Waimengkoe, Negarabatin, Gedoengasin, Kesoegihan, Negeri, Soekamerga, Pekontengah, Kotabonglai, Watas, Padangdalam, Koeningan, Bawang, Lijo, Tjandik, Djejawi, Bahoewai), Kembahang (Teratas dan Negeriratoe).
Lalu Boeai Kenjangan (Pekonbalak, Awie, Kegeringan, Tjanggoe, Kotabesi, dan Kerang), Boeai Beloengoe (Bedoedoe, Belampan, Kenali, Soekadana, Soerabaja, Negeritjanda, Tandjoeng, Boemiagoeng, Goenoengkemala, Soekaradja, Genting, Waitoergak, Seroengkoek, Hoedjoeng, Baroekoenjajan, dan Loewae), Waitenong (Soekaradja, Noetaralam, Karanglandjoel, dan Gedoengsoerian), serta Soewoh (Antatai, Bandjarnegeri, Negeri, Tandjoengdjati, Kedjadian, Moelangmaja, Soekamerga, dan Bandar).
Lebih jauh dia mengatakan, implementasi gagasan atau ide tentang Liwa Raya ini sudah mulai dilakukan oleh KKI Kabupaten Lampung Barat sejak 2021 dengan menggelar Raw Material Discussion (RMD) Liwa
Raya tinjauan dari aspek Sejarah, Sosial, Ekonomi, dan Budaya pada 4 - 5 September 2021, membentuk Tim Pelaksana Persiapan Semboyan Liwa Raya (TP2 SELIRA) dengan SK KKI Kabupaten Lampung Barat Nomor 26/KKI-LB/IX/2021 tanggal 6 September 2021 tentang Tim
Lalu, Pelaksana Persiapan Semboyan Liwa Raya (TP2SELIRA), dan melakukan Audiensi dan Diskusi dengan jajaran redaksi SKHU Radar Lambar di Graha Pena Radar Lambar pada 23 September 2021.