Radarlambar.bacakoran.co – Frekuensi buang air kecil (BAK) dapat menjadi indikator penting kondisi kesehatan tubuh. Sama seperti buang air besar (BAB), pola dan jumlah buang air kecil yang normal menunjukkan fungsi tubuh yang optimal.
Menurut Dr. Jamin Brahmbhatt, ahli urologi dari Orlando Health, orang yang sehat umumnya buang air kecil sekitar 6 hingga 8 kali dalam sehari. “Bagi kebanyakan orang, normalnya mereka perlu ke kamar mandi setiap 3 hingga 4 jam saat siang hari,” jelasnya.
Sementara itu, pada malam hari, idealnya seseorang tidak perlu terbangun untuk buang air kecil. Namun, jika terbangun lebih dari sekali untuk ke kamar mandi, hal tersebut bisa menjadi indikasi adanya masalah kesehatan.
Apa yang Mempengaruhi Frekuensi Buang Air Kecil?
Faktor-faktor seperti asupan cairan, jenis minuman, dan aktivitas fisik turut memengaruhi frekuensi BAK. Sebagian orang mungkin buang air kecil hingga 10 kali sehari, terutama jika mereka mengonsumsi banyak cairan atau minuman yang memiliki efek diuretik.
Minuman seperti alkohol, teh, dan kopi diketahui memicu buang air kecil lebih sering karena efek diuretiknya. Selain itu, minuman ini juga dapat mengiritasi kandung kemih, ujar Dr. David Shusterman, ahli urologi bersertifikat dari NY Urology, New York City.
“Setiap orang memiliki pola yang berbeda, jadi tidak ada angka pasti yang berlaku untuk semua. Yang penting adalah mengetahui apa yang normal untuk diri Anda sendiri. Jika terjadi perubahan drastis dalam pola buang air kecil—baik lebih sering maupun lebih jarang—itu bisa menjadi alasan untuk berkonsultasi dengan dokter, terutama jika sudah mengganggu kualitas hidup,” kata Brahmbhatt.
Tanda-Tanda yang Harus Diwaspadai
Buang air kecil yang berlebihan tanpa peningkatan asupan cairan bisa disebabkan oleh beberapa kondisi, seperti:
Sindrom kandung kemih terlalu aktif
Infeksi saluran kemih
Diabetes
Efek samping obat-obatan diuretik (biasanya untuk tekanan darah atau masalah jantung)
Kehamilan juga menjadi salah satu penyebab umum frekuensi BAK meningkat, karena kebutuhan cairan tubuh yang lebih tinggi selama masa kehamilan.
Jika Anda mengalami perubahan drastis dalam pola buang air kecil, seperti terlalu sering atau terlalu jarang, segera konsultasikan dengan tenaga medis untuk memastikan penyebab dan mendapatkan penanganan yang tepat.(*)Seberapa Sering Idealnya Buang Air Kecil dalam Sehari? Ini Penjelasan Ahli
Radarlambar.bacakoran.co – Frekuensi buang air kecil (BAK) dapat menjadi indikator penting kondisi kesehatan tubuh. Sama seperti buang air besar (BAB), pola dan jumlah buang air kecil yang normal menunjukkan fungsi tubuh yang optimal.
Menurut Dr. Jamin Brahmbhatt, ahli urologi dari Orlando Health, orang yang sehat umumnya buang air kecil sekitar 6 hingga 8 kali dalam sehari. “Bagi kebanyakan orang, normalnya mereka perlu ke kamar mandi setiap 3 hingga 4 jam saat siang hari,” jelasnya.
Sementara itu, pada malam hari, idealnya seseorang tidak perlu terbangun untuk buang air kecil. Namun, jika terbangun lebih dari sekali untuk ke kamar mandi, hal tersebut bisa menjadi indikasi adanya masalah kesehatan.
Apa yang Mempengaruhi Frekuensi Buang Air Kecil?
Faktor-faktor seperti asupan cairan, jenis minuman, dan aktivitas fisik turut memengaruhi frekuensi BAK. Sebagian orang mungkin buang air kecil hingga 10 kali sehari, terutama jika mereka mengonsumsi banyak cairan atau minuman yang memiliki efek diuretik.
Minuman seperti alkohol, teh, dan kopi diketahui memicu buang air kecil lebih sering karena efek diuretiknya. Selain itu, minuman ini juga dapat mengiritasi kandung kemih, ujar Dr. David Shusterman, ahli urologi bersertifikat dari NY Urology, New York City.
“Setiap orang memiliki pola yang berbeda, jadi tidak ada angka pasti yang berlaku untuk semua. Yang penting adalah mengetahui apa yang normal untuk diri Anda sendiri. Jika terjadi perubahan drastis dalam pola buang air kecil—baik lebih sering maupun lebih jarang—itu bisa menjadi alasan untuk berkonsultasi dengan dokter, terutama jika sudah mengganggu kualitas hidup,” kata Brahmbhatt.
Tanda-Tanda yang Harus Diwaspadai
Buang air kecil yang berlebihan tanpa peningkatan asupan cairan bisa disebabkan oleh beberapa kondisi, seperti:
Sindrom kandung kemih terlalu aktif
Infeksi saluran kemih
Diabetes
Efek samping obat-obatan diuretik (biasanya untuk tekanan darah atau masalah jantung)
Kehamilan juga menjadi salah satu penyebab umum frekuensi BAK meningkat, karena kebutuhan cairan tubuh yang lebih tinggi selama masa kehamilan.
Jika Anda mengalami perubahan drastis dalam pola buang air kecil, seperti terlalu sering atau terlalu jarang, segera konsultasikan dengan tenaga medis untuk memastikan penyebab dan mendapatkan penanganan yang tepat.(*)
Kategori :