PSSI Perpanjang Larangan Suporter Tamu di Liga 1 Musim 2025/2026 Tragedi dan Ulah Anarkis Jadi Alasan

PSSI Larang kehadiran suporter tim tamu Liga 12025-2026-Foto Dok---
Radarlambar.Bacakoran.co – Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, secara resmi memperpanjang larangan kehadiran suporter tim tamu di seluruh pertandingan Liga 1 untuk musim 2025/2026. Keputusan itu diambil usai mempertimbangkan aspek keamanan, menyusul sejumlah kejadian yang kembali mencoreng wajah sepak bola nasional.
Aturan itu pertama kali diberlakukan sejak tragedi Kanjuruhan pada bulan Oktober 2022 silam yang menewaskan 135 orang. Meskipun insiden itu terjadi tanpa kehadiran pendukung tim tamu, federasi tetap menganggap pembatasan ini sebagai salah satu langkah preventif untuk menjaga keselamatan di stadion.
Harapan untuk mengakhiri larangan tersebut sempat mencuat menjelang musim baru. Namun, kondisi terkini justru memperkuat keputusan untuk memperpanjang kebijakan tersebut. Salah satu kejadian terbaru yang memperkuat pertimbangan PSSI tersebut adalah kekacauan yang terjadi dalam laga Persib Bandung melawan Persis Solo pada 24 Mei 2025.
Saat itu, pendukung Persib dinilai bertindak di luar batas dengan menyalakan flare dan petasan selama pertandingan berlangsung. Situasi menjadi semakin tidak terkendali ketika sebagian penonton menerobos masuk ke lapangan, memaksa laga dihentikan empat menit sebelum waktu normal berakhir. Fasilitas stadion pun turut menjadi sasaran perusakan.
Kondisi lapangan yang diselimuti asap membuat seremonial penyerahan trofi juara tertunda. Kejadian ini tidak hanya mengganggu jalannya pertandingan, tetapi juga mencoreng citra sepak bola Indonesia di hadapan perwakilan FIFA yang turut hadir saat itu.
Federasi sepak bola dunia itu akhirnya mengeluarkan rekomendasi agar larangan kehadiran suporter tandang tetap diberlakukan hingga waktu yang belum ditentukan. Erick Thohir menilai keputusan ini perlu dipatuhi sebagai bentuk tanggung jawab bersama, mengingat posisinya yang juga mengemban amanat dari FIFA dan pemerintah pasca tragedi besar Kanjuruhan.
Di sisi lain, PT Liga Indonesia Baru (LIB) juga turut menyampaikan keprihatinan atas insiden di Bandung. Direktur Utama LIB, Ferry Paulus, menegaskan bahwa pihaknya akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap aspek keamanan di stadion, termasuk pengawasan terhadap barang-barang berbahaya seperti flare dan petasan.
Evaluasi menyeluruh terhadap pelaksanaan Liga 1 juga akan dilakukan untuk memastikan supaya kejadian serupa tidak terjadi lagi di masa mendatang. Upaya ini menjadi langkah penting agar atmosfer sepak bola nasional kembali sehat dan kompetitif tanpa mengorbankan keselamatan dan kenyamanan semua pihak.(yogi/*)