Radarlambar.bacakoran.co- Pemerintah Malaysia secara resmi melanjutkan pencarian pesawat Malaysia Airlines MH370 yang hilang sejak 8 Maret 2014.
Pesawat Boeing 777 tersebut membawa 239 orang, terdiri dari 227 penumpang dan 12 awak, dan diyakini jatuh di wilayah terpencil Samudra Hindia selatan.
Menteri Transportasi Malaysia, Anthony Loke, mengonfirmasi bahwa Malaysia telah menyetujui kerja sama dengan perusahaan robotika kelautan asal Amerika Serikat, Ocean Infinity.
Perusahaan ini akan memimpin operasi pencarian berdasarkan perjanjian "no find, no fee", yang berarti Ocean Infinity hanya akan menerima pembayaran sebesar 70 juta dolar AS atau sekitar Rp 1,1 triliun jika mereka berhasil menemukan puing MH370.
Pencarian lanjutan ini direncanakan akan mencakup area seluas 15.000 kilometer persegi di Samudra Hindia selatan, memperluas pencarian dari operasi sebelumnya yang melibatkan Malaysia, Australia, dan China.
Pencarian terdahulu yang dihentikan pada 2017 telah menghabiskan dana hingga 150 juta dolar AS dan mencakup wilayah seluas 120.000 kilometer persegi.
Pemerintah Malaysia berharap pencarian ini akan membawa titik terang bagi keluarga korban. Seperti dikutip dari Al Jazeera, Loke menegaskan bahwa pemerintah berkomitmen untuk melanjutkan operasi pencarian dan memberikan kepastian bagi keluarga penumpang MH370
Ocean Infinity sendiri pernah melakukan pencarian serupa pada tahun 2018, namun tidak membuahkan hasil. Setelah negosiasi yang berlangsung sejak Desember lalu, kesepakatan resmi dengan Pemerintah Malaysia baru tercapai pada Maret 2025, membuka jalan bagi dimulainya operasi pencarian tahap baru.
Hilangnya MH370 menjadi salah satu misteri penerbangan paling membingungkan dalam sejarah modern. Pesawat tersebut lepas landas dari Kuala Lumpur menuju Beijing pada pukul 00.41 waktu setempat dan hilang dari pantauan radar kurang dari satu jam kemudian, setelah keluar dari jalur penerbangan yang direncanakan.
Sejauh ini, beberapa puing yang diyakini milik MH370 ditemukan terdampar di pesisir Samudra Hindia, namun penyebab pasti jatuhnya pesawat tersebut belum pernah terungkap.
Pencarian yang akan segera dimulai ini menjadi harapan baru untuk mengungkap misteri yang telah berlarut selama lebih dari satu dekade.(*)