Tinjau Irigasi Ambrol di Sukau, Pj Bupati Lambar Perintahkan Upaya Penanganan Kedaruratan

Rabu 17 Jan 2024 - 21:14 WIB
Reporter : Edi
Editor : lusiana

SUKAU - Kerusakan saluran irigasi yang ambrol akibat dihantam banjir Way Asahan di Atakh Kuripan, Pekon Buaynyerupa, Kecamatan Sukau, Kabupaten Lampung Barat mendapat respon cepat dari Pemkab setempat.

Untuk mengetahui secara langsung kondisinya, Pj Bupati Drs Nukman, MM, didampingi sejumlah kepala OPD, unsur pemerintah kecamatan dan pemerintah pekon melakukan peninjauan ke lokasi, pada Rabu 17 Januari 2024.

Disela mendampingi rombongan Pj Bupati, Jurtul Pekon Buay Nyerupa Amrah Bangsawan menerangkan bahwa sebelumnya irigasi tersebut memang sudah mengalami kerusakan ringan, namun setelah diguyur hujan yang cukup deras beberapa pekan lalu sehingga mengalami kerusakan yang parah. 

“Sebelumnya irigasi ini memang sudah mengalami kerusakan ringan akibat guyuran hujan namun sekitar satu bulan yang lalu kembali diguyur hujan yang cukup deras sehingga mengakibatkan kerusakan seperti saat ini,” tuturnya. 

Sehingga pasca kejadian itu, pihaknya berharap setelah kehadiran orang nomor satu di Lampung Barat itu ke depannya segera akan dilakukan penanganan perbaikan. Mengingat irigasi tersebut merupakan urat nadi 70 hektar saluran persawahan yang berada di Pekon Buay Nyerupa.

“Mewakili masyarakat kami berharap ke depannya ada perbaikan terhadap saluran irigasi ini, karena jika tidak segera diperbaiki terdapat 70 hektar persawahan ke depannya akan terancam tidak bisa bercocok tanam akibat mengalami kekeringan,” harapnya.  

Menanggapi itu, Pj. Bupati Lambar Nukman memerintahkan pihak Dinas PUPR untuk segera melakukan penanganan yang bersifat kedaruratan guna mengantisipasi agar tanaman padi petani di wilayah tersebut tidak gagal panen.

“Mengingat rusaknya saluran irigasi ini membuat petani terancam gagal panen maka saya sudah perintahkan Dinas PUPR untuk segera melakukan penanganan kedaruratan untuk menyelamatkan tanaman padi tahun ini. Itu akan segera dilakukan,” ucap Nukman. 

Selain penanganan kedaruratan, pihaknya juga meminta Dinas PUPR untuk segera menghitung dan merencanakan penanganan jangka panjang. Hal itu dilakukan untuk menjamin kelancaran kegiatan usaha petani di wilayah tersebut.

“Kalau kedaruratan kan sifatnya sementara, dan untuk jangka panjang kami sudah minta Dinas PUPR untuk memprioritaskan penanganan permanen supaya fungsi saluran irigasi ini kembali optimal sehingga tidak menggangu kegiatan usaha petani,” imbuhnya

Dirinya berharap kedepannya dengan dilaksanakan perbaikan, kebutuhan air area persawahan di lokasi tersebut kembali normal. Sehingga tidak berpengaruh dengan menurunnya hasil produksi padi. ”Mudah-mudahan bisa kembali normal, dan sawah masyarakat bisa mendapatkan kebutuhan air agar sawahnya tidak mengering serta maksimalnya hasil produksi padi,” tutupnya.  

Diberitakan sebelumnya, puluhan hektar tanaman padi di Atakh Kuripan, Pekon Buaynyerupa, Kecamatan Sukau, Kabupaten Lampung Barat terancam gagal panen karena terganggunya pasokan air akibat kerusakan saluran irigasi yang di hantam banjir beberapa waktu lalu.

Kerusakan saluran irigasi itu merupakan kali keduanya terjadinya. Saat kerusakan pertama warga sempat melakukan perbaikan secara swadaya, namun belum lama ditangani, saluran irigasi kembali rusak dihantam banjir Way Asahan. (*)

Kategori :