Curah Hujan Masih Tinggi, Warga Pesbar Diminta Waspada Cuaca Ekstrem

BPBD Pesisir Barat kembali mengingatkan masyarakat waspada terhadap cuaca ekstrem. Foto _ dok.--

PESISIR TENGAH - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pesisir Barat (Pesbar) kembali mengingatkan masyarakat untuk tetap meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman bencana alam yang masih berpotensi terjadi.

Hujan deras dengan intensitas tinggi yang kerap disertai angin kencang belakangan ini menjadi faktor utama meningkatnya risiko banjir, pohon tumbang, tanah longsor, maupun bencana hidrometeorologi lainnya di wilayah Pesbar tersebut.

Pelaksana tugas (Plt) Kepala BPBD Pesbar, Roby Arfan, S.H., M.M., mengatakan, kondisi cuaca ekstrem yang masih terjadi hingga saat ini harus benar-benar diantisipasi oleh masyarakat. Ia menegaskan, kesiapsiagaan masyarakat sangat penting agar dampak bencana bisa diminimalisasi sejak dini.

“Terutama bagi masyarakat yang tinggal di pemukiman wilayah rentan banjir diharapkan tetap waspada. Jika sewaktu-waktu terjadi musibah seperti banjir atau bencana lainnya, segera laporkan kepada petugas agar dapat segera ditangani,” kata Roby, Selasa, 30 September 2025. 

Roby menjelaskan, berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), curah hujan di wilayah Pesbar diperkirakan masih tinggi hingga akhir tahun ini. Karena itu, potensi banjir dan longsor di sejumlah titik rawan harus diantisipasi sejak dini, baik oleh masyarakat maupun perangkat pemerintah daerah.

“Kami sudah menerima laporan dari BMKG bahwa kondisi hujan deras masih akan terjadi hingga akhir tahun. Dengan kondisi ini, tentu kami terus mengingatkan agar masyarakat tetap siaga, terutama di wilayah yang memang masuk kategori rawan,” jelasnya.

Menyikapi kondisi tersebut, kata dia, Bupati Pesbar juga telah mengeluarkan surat edaran Nomor: 300.2/458/V.06/2025 tentang kewaspadaan dan kesiapsiagaan menghadapi bencana hidrometeorologi. Surat edaran ini ditujukan kepada seluruh camat di Kabupaten Pesbar agar dapat segera mengambil langkah konkret dalam mengantisipasi kemungkinan terburuk.

“Dalam surat edaran itu dijelaskan bahwa seluruh camat diminta untuk meningkatkan kewaspadaan dengan menyusun berbagai langkah kesiapsiagaan. Salah satunya adalah melakukan pemetaan lokasi titik rawan bencana di wilayah masing-masing,” kata Roby.

Tidak hanya pemetaan, lanjutnya, para camat juga diminta mengidentifikasi daerah rawan yang berpotensi mengalami banjir dan tanah longsor. Tindakan ini dianggap penting agar pemerintah daerah memiliki data akurat terkait titik-titik yang harus mendapat perhatian khusus dalam penanganan kebencanaan. Selain itu, camat juga harus mewaspadai potensi cuaca ekstrem berupa angin kencang dan hujan deras yang bisa memicu bencana.

“Karena itu, kami juga menekankan perlunya penyediaan fasilitas keselamatan serta pertolongan pertama di lapangan. Fasilitas keselamatan yang dimaksud antara lain pelampung atau life jacket, ring buoy, ban dalam, serta tali temali yang dapat digunakan untuk evakuasi darurat,” jelasnya.

Selain kepada camat, BPBD juga mendorong adanya kerja sama dengan masyarakat dan para pengelola objek wisata. Hal ini mengingat Pesbar memiliki banyak destinasi wisata pantai yang cukup ramai dikunjungi wisatawan, terutama pada akhir pekan. Kondisi cuaca ekstrem bisa menimbulkan risiko tambahan di kawasan wisata, seperti ombak tinggi maupun pohon tumbang di sekitar area pantai.

“Camat diharapkan meningkatkan kerja sama dengan masyarakat dan pengelola objek wisata. Mereka harus ikut menyampaikan imbauan kepada masyarakat, agar tetap berhati-hati. Dengan sinergi seperti ini, kewaspadaan kita terhadap bencana bisa lebih maksimal,” pungkasnya. (yayan/*) 

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan