RADARLAMBAR.BACAKORAN.CO - Banyak orang mempercayai bahwa konsumsi bawang putih dan timun dapat membantu menurunkan kadar kolesterol dalam tubuh. Namun, bagaimana sebenarnya fakta di balik klaim ini?
Kolesterol bukanlah zat yang langsung diserap dari makanan, melainkan diproduksi oleh hati. Berbeda dengan trigliserida, jenis lemak yang ada dalam darah, yang memang bisa didapatkan dari asupan makanan. Setelah tubuh menyerap trigliserida, hati akan mengolahnya menjadi berbagai jenis kolesterol seperti LDL (kolesterol jahat), HDL (kolesterol baik), IDL, dan VLDL.
LDL dalam kadar yang berlebihan dapat menumpuk pada dinding pembuluh darah dan meningkatkan risiko terjadinya penyakit jantung serta gangguan pembuluh darah.
Dr. Roy Panusunan Sibarani, seorang spesialis penyakit dalam dari Mayapada Hospital, menjelaskan bahwa meskipun bawang putih dan timun mengandung antioksidan yang bermanfaat bagi tubuh, bukti ilmiah yang membuktikan bahwa kedua bahan makanan ini dapat secara signifikan menurunkan kadar kolesterol masih terbatas. Menurutnya, tidak ada penelitian yang menentukan dengan pasti jumlah yang dibutuhkan untuk mencapai efek tersebut, karena kebutuhan setiap orang bisa berbeda.
"Memang ada antioksidan di dalamnya, tetapi belum ada penelitian yang menunjukkan dosis yang tepat yang diperlukan untuk menurunkan kolesterol," ujar dr. Roy.
"Selain itu, belum ada studi yang cukup di Indonesia, dan dosis yang efektif bisa berbeda-beda tergantung individu," kata dia
Dia juga menambahkan bahwa beberapa negara seperti China dan negara-negara di Eropa telah melakukan lebih banyak riset mengenai manfaat makanan alami untuk kesehatan. Namun, di Indonesia, penelitian mengenai efek makanan tertentu terhadap kolesterol masih terbatas, sehingga banyak ahli yang merujuk pada studi dari luar negeri.
Bagi mereka yang ingin mengontrol kadar kolesterol, dr. Roy menyarankan agar berkonsultasi dengan dokter dan mengikuti pola makan yang sehat, serta memperbaiki gaya hidup agar lebih aktif. (*)